Garut (Antaranews Jabar) - Pengurus Cabang Asosiasi Kafe dan Restoran (Akar) Kabupaten Garut, Jawa Barat, membuat program pendorong pengembangan sekaligus pelestarian makanan khas lokal setempat.

"Program kami sesuai dengan tema kearifan lokal, yaitu mengangkat makanan tradisional," kata Ketua Pengurus Cabang Akar Kabupaten Garut, Tika Rudiana kepada wartawan di Garut, Rabu.

Ia menuturkan, Akar akan berupaya merangkul semua pelaku usaha kecil, menengah dan besar sehingga dapat memberikan kemajuan bersama untuk Kabupaten Garut.

Jenis kuliner di Kabupaten Garut, kata dia, sangat beranekaragam yang memiliki ciri khas dan cita rasa tersendiri, bahkan memiliki nilai jual baik di masyarakat setempat maupun wisatawan.

Kuliner dengan ciri khas kerarifan lokal Kabupaten Garut, di antaranya nasi liwet, sayur asam, dan sayur lodeh perlu dilestarikan agar dapat dinikmat masyarakat dari zaman ke zaman.

Selain menyuguhkan menu makanan tradisional, kata dia, pelaku usaha kuliner lain juga sedang mengembangkan makanan atau masakan modern yang memiliki nilai jual dan sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

Ia mencontohkan, makanan kuliner modern itu seperti olahan daging ayam yang disajikan secara menarik dengan konsep tempat sesuai dengan perkembangan zaman dan bernuansa modern.

"Di Garut banyak yang muncul seperti sekarang Pujasega, ada juga Hang Out untuk anak muda. Nanti dibuat juga kelas ekonominya, dan bisnisnya, jadi nanti merangkum semuanya," katanya.

Ia berharap, seluruh pengusaha kuliner di Garut dapat bersama-sama berinovasi untuk memberikan kemajuan baru agar mendapatkan omzet yang besar.

"Banyak potensi makanan kuliner yang perlu kita angkat, untuk itu sangat mengharapkan dukungan semua pihak," katanya.
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018