Bandung, (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan langkah terobosan untuk mewujudkan provinsi ini sebagai digital province yakni dengan menggandeng platform online Bukalapak.com.
"Kerja sama Pemda Provinsi Jawa Barat dengan Bukalapak ini tertuang dalam Naskah Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan Pelayanan Publik melalui Pemanfaatan Pasar Daring (Marketplace Online) yang ditandatangani bersama oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Presiden sekaligus Co Founder PT Bukalapak.com Muhamad Fajrin Rasyid di acara peresmian kantor Research and Developmet Bukalapak di Jalan Ir H Djuanda No 94, Kota Bandung, Jumat.
Melalui kerja sama ini, Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, bahwa kerjasama dengan Bukalapak menjadi implementasi Birokrasi 3.0 atau disebutdynamic government.
Proses pembangunan bisa dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah dengan pihak lain.
"Dynamic government ini siapapun bisa seolah-olah menjadi pemerintah. Jadi, misal kalau urusan pajak bisa lewat Bukalapak, jadi kita bisa lebih hemat," tutur Emil.
Kerja sama ini diharapkan bisa mempermudah berbagai urusan warga Jawa Barat dengan pemerintahnya. Tersamasuk tersedianya layanan publik dalam satu portal.
Selain itu, diharapkan bisa meningkatkan efektivitas kegiatan masyarakat serta mempercepat proses pelayanan publik oleh pemerintah.
"Jadi, selama kepentingannya buat Jawa Barat, silahkan gunakan saya untuk mempopulerkan Bukalapak dan in returnBukalapak menyelesaikan masalah-masalah kami," tutur Emil.
Beberapa fokus kerjasama yang disepakati antara lain peningkatan pelayanan publik di Jawa Barat, promosi potensi pariwisata daerah, dan pembinaan UMKM di Jawa Barat melalui pemanfaatan teknologi.
Salah satunya yaitu layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor atau e-samsat atau di Bukajabar.
"Kerja sama dengan Jawa barat ini akan kita jalankan dari berbagai aspek. Pada intinya ada dua pertama, Bukalapak bisa membantu pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat pada umumnya.
Kedua, UMKM di Jawa Barat bisa lebih terbantu dengan teknologi yang ada di Bukalapak," kata Presiden/Co Founder PT Bukalapak.com Muhamad Fajrin Rasyid.
Fajrin mengaku pihaknya tidak akan menggantikan sistem pelayanan yang sudah dibangun oleh Pemda Provinsi Jawa Barat.
Bukalapak hanya memberikan pilihan lain kepada publik, sehingga semakin memberikan kemudahan masyarakat.
"Diharapkan bisa lebih membantu atau memberikan alternatif lain bagi publik yang ingin melakukan pelayanan," katanya.
Pada kesempatan ini, Bukalapak juga meluncurkan?kantor Research and Development (R and D) di Jalan Dago, Kota Bandung.
Gubernur Emil menyambut baik pembukaan kantor pusat penelitian dan pengembangan Bukalapak ini.
"Kehadiran R and D di sini, kenapa saya bahagia. Mewakili mimpi langkah pertama, sehingga suatu hari orang tidak harus datang ke kantor. Saya bilang ke birokrasi saya, kalau warga Jawa Barat masih datang ke kantor mengurus urusan tidak keren, keren itu kalau tidak datang tapi urusan beres.
"Jadi, kalau masih ada yang antri ngga keren. Keren itu kalau kantor kosong tapi urusan beres. Bukan kosong karena pulang duluan," katanya.
Kantor R and D Bukalapak ini hadir sejak bulan lalu dan ada sekitar 200-an karyawan yang bekerja di bidang R and D dan teknologi.
Kantor ini diharapkan akan turut membangun ekosistem start up tech dan product di Bandung.
"Kami melihat talent di Bandung kuat di bidang teknologi. Kami melihat ada talent yang tidak suka datang ke Jakarta, sehingga kami membuka kantor ini di Bandung," kata Fajrin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kerja sama Pemda Provinsi Jawa Barat dengan Bukalapak ini tertuang dalam Naskah Kesepakatan Bersama tentang Peningkatan Pelayanan Publik melalui Pemanfaatan Pasar Daring (Marketplace Online) yang ditandatangani bersama oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Presiden sekaligus Co Founder PT Bukalapak.com Muhamad Fajrin Rasyid di acara peresmian kantor Research and Developmet Bukalapak di Jalan Ir H Djuanda No 94, Kota Bandung, Jumat.
Melalui kerja sama ini, Emil, sapaan Ridwan Kamil mengatakan, bahwa kerjasama dengan Bukalapak menjadi implementasi Birokrasi 3.0 atau disebutdynamic government.
Proses pembangunan bisa dilakukan melalui kerjasama antara pemerintah dengan pihak lain.
"Dynamic government ini siapapun bisa seolah-olah menjadi pemerintah. Jadi, misal kalau urusan pajak bisa lewat Bukalapak, jadi kita bisa lebih hemat," tutur Emil.
Kerja sama ini diharapkan bisa mempermudah berbagai urusan warga Jawa Barat dengan pemerintahnya. Tersamasuk tersedianya layanan publik dalam satu portal.
Selain itu, diharapkan bisa meningkatkan efektivitas kegiatan masyarakat serta mempercepat proses pelayanan publik oleh pemerintah.
"Jadi, selama kepentingannya buat Jawa Barat, silahkan gunakan saya untuk mempopulerkan Bukalapak dan in returnBukalapak menyelesaikan masalah-masalah kami," tutur Emil.
Beberapa fokus kerjasama yang disepakati antara lain peningkatan pelayanan publik di Jawa Barat, promosi potensi pariwisata daerah, dan pembinaan UMKM di Jawa Barat melalui pemanfaatan teknologi.
Salah satunya yaitu layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor atau e-samsat atau di Bukajabar.
"Kerja sama dengan Jawa barat ini akan kita jalankan dari berbagai aspek. Pada intinya ada dua pertama, Bukalapak bisa membantu pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat pada umumnya.
Kedua, UMKM di Jawa Barat bisa lebih terbantu dengan teknologi yang ada di Bukalapak," kata Presiden/Co Founder PT Bukalapak.com Muhamad Fajrin Rasyid.
Fajrin mengaku pihaknya tidak akan menggantikan sistem pelayanan yang sudah dibangun oleh Pemda Provinsi Jawa Barat.
Bukalapak hanya memberikan pilihan lain kepada publik, sehingga semakin memberikan kemudahan masyarakat.
"Diharapkan bisa lebih membantu atau memberikan alternatif lain bagi publik yang ingin melakukan pelayanan," katanya.
Pada kesempatan ini, Bukalapak juga meluncurkan?kantor Research and Development (R and D) di Jalan Dago, Kota Bandung.
Gubernur Emil menyambut baik pembukaan kantor pusat penelitian dan pengembangan Bukalapak ini.
"Kehadiran R and D di sini, kenapa saya bahagia. Mewakili mimpi langkah pertama, sehingga suatu hari orang tidak harus datang ke kantor. Saya bilang ke birokrasi saya, kalau warga Jawa Barat masih datang ke kantor mengurus urusan tidak keren, keren itu kalau tidak datang tapi urusan beres.
"Jadi, kalau masih ada yang antri ngga keren. Keren itu kalau kantor kosong tapi urusan beres. Bukan kosong karena pulang duluan," katanya.
Kantor R and D Bukalapak ini hadir sejak bulan lalu dan ada sekitar 200-an karyawan yang bekerja di bidang R and D dan teknologi.
Kantor ini diharapkan akan turut membangun ekosistem start up tech dan product di Bandung.
"Kami melihat talent di Bandung kuat di bidang teknologi. Kami melihat ada talent yang tidak suka datang ke Jakarta, sehingga kami membuka kantor ini di Bandung," kata Fajrin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018