Bandung (Antaranews Jabar) - Alumni seni rupa Institut Teknologi Bandung (IASR-ITB) menggelar pameran "Drawing Dialog" di gedung Pusat pengembangan Kebudayaan (YPK) di Bandung selama 11-18 Desember 2018.

Ketua Panitia Pameran Hilman Syafriadi dalam sambutannya menuturkan pameran "Drawing Dialog" itu menampilkan hasil karya kegiatan seni menggambar pada bidang datar berupa kertas, papan, kanvas atau pun medium lainnya dengan beragam alat yang digunakan mulai dari pensil, bolpoin, cat air, arang ataupun piranti digital.

"Pesertanya alumni seni rupa ITB dari berbagai angkatan maupun program studi, sehingga hasil karyanya pun beragam. Tapi kemampuan menggambar peserta pameran ini terbina secara bertahap sejak mereka menempuh pendidikan seni rupa atau desain ITB," ungkapnya, Selasa.

Ia mengatakan, pameran ini diharapkan dapat menjadi sarana silaturahim antar alumni dan merupakan wujud terima kasih kepada almamater yang telah memberi bekal ilmu menggambar, sebagai dialog antara perupa dengan khalayak dan partisipasi dalam rangka menyambut 100 tahun ITB.

Pameran dibuka resmi oleh Prof. Srihadi Soedarsono, seorangs seniman lukis kawakan yang juga merupakan alumni ITB tahun 1959 yang saat itu masih bernama Universitas Indonesia di Bandung.

Srihadi menekankan seniman harus berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungannya, sehingga karyanya memiliki kepekaan jiwa dan kepekaan sosial.
 
Menurut dia, seniman bisa menghasilkan karya seni yang tinggi kreatif dan artistik apabila berkarya secara rela, ikhlas  dan bersungguh-sungguh sebagai tanggung jawabnya sebagai insan dalam kehidupan ini.
 
Prof Srihadi Soedarsono memberikan sambutannya dalam pembukaan pameran "Drawing Dialog" di Gedung PPK/YPK Bandung, Selasa. (Foto Antara Jabar/Zaenal Abidin)


Sementara itu seniman Asmudjo J. Irianto dalam katalog pameran menegaskan, salah satu aspek penting seni gambar adalah kejujuran dan kelugasannya. Garis sebagai komponen utama seni gambar menjadi semacam seismograf yang merekam setiap getaran jiwa perupanya.

Seni gambar menjadi populer kembali karena dia menjadi antitesa dari seni media baru yang serba digital dan artifisial. Popularitas seni gambar juga disertai keragaman kemungkinan teknik, presentasi dan representasinya.

 

Pewarta: -

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018