Bandung (Antaranews Jabar) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum menyatakan untuk mengatasi banjir di Kawasan Bandung Selatan, Jawa Barat, seperti Baleendah, Dayeuhkolot dan Banjaran, Kabupaten Bandung, dibutuhkan tujuh kolam retensi di kawasan tersebut.

"Jadi kolam retensi akan ditempatkan di daerah Dayeuhkolot dan Baleendah, yang dipilih yang memiliki topografi untuk dibuat kolam," kata Kepala BBWS Citarum Bob Arthur Lambogia seusai menghadiri upacara Hari Bakti ke-73 PU di Gedung Sate Bandung, Senin.

Saat ini, pemerintah pusat melalui BBWS Citarum sedang membangun satu kolam retensi di Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Ia mengatakan rencana pembangunan tujuh kolam retensi di Bandung Selatan hingga saat ini masih?dalam proses pengkajian dan dikonsultasikan dengan?JICA (Japan International Cooperation Agency).

Menurut dia, JICA akan melakukan feasibility study dan mengkaji n potensi-potensi lokasi pembangunan kolam retensi.

Kolam retensi, katanya, akan dibuat di daerah yang memiliki tingkat elevasi yang rendah dan dibuat di dekat kawasan yang sering tergenang banjir sehingga saat banjir terjadi, air dapat dengan cepat masuk ke kolam retensi dan langsung dipompa ke Sungai Citarum.

"Jadi rencananya ada tujuh titik kolam retensi dan lahannya harus dibebaskan dulu. Sementara jika sudah ada lokasi-lokasi yang dipilih, segera dibebaskan," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan perkembangan pembangunan kolam retensi Cieunteung sudah mencapai 97 persen dan siap digunakan pada akhir 2019 untuk mengatasi banjir.

Dia mengatakan kalau sudah beroperasi, danau retensi Cieunteung ini tidak serta merta mengatasi banjir secara keseluruhan, seperti yang dipikirkan sebagian masyarakat.

"Masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah DAS Citarum tersebut, mulai pembenahan kawasan hulu sampai hilirnya," kata Bob.

 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018