Cikarang (Antaranews Jabar) - Unit Pelayanam Terpadu Daerah (UPTD) Terminal Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengeluhkan penumpang bus luar maupun dalam kota mengalami penurunan yang signifikan diakibatkam adanya proyek pembangunan di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.
"Proyek itu menyebabkan kemacetan panjang sehingga jadwal pemberangkatan penumpang bus menjadi terlambat hingga empat jam," kata Kepala UPTD Terminal Cikarang, Lukman Hakim di Terminal Cikarang, Minggu.
Itu disebabkan, kedatangan bus sangat lama sehingga penumpang mencari alternatif untuk mengganti dengan menggunakan moda transportasi lainnya yang tidak melewati tol.
Biasanya penumpang beralih menggunakan mini bus dengan arah tujuan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, hingga sekitar daerah Jawa Barat. Namun untuk penumpang yang hendak ke Jawa Tengah biasanya melakukan oper ke Karawang maupun Indramayu.
Dalam hal ini bila arus lalulintas tol maupun jalan pantura lancar, penumpang menuju ke arah Jabodetabek yang naik dari terminal mencapai ribuan.
"Tapi beberapa bulan penurunan penumpang cukup besar sekitar 60 hingga 75 persen dalam satu harinya," katanya.
Itu dapat terlihat pada perjalanan bus dari Kampung Rambutan menuju ke Cikarang kini bisa ditempuh hingga empat jam. Padahal, biasanya hanya memakan waktu dua jam.
Ia menambahkan dalam menyikapi permasalahan ini tentu berimbas pada pendapatan daerah berupa pajak retribusi dan parkir pengunjung.
"Tentu dengan adanya proyek pembangunan di Jakarta-Cikampek membuat banyak kendala, salah satunya penurunan sumber daya pemasukan daerah," ujarnya.
Sementara itu, Supir Bus Agra Mas jurusan Cikarang-Bandung, Budi menyebutkan sebelumnya dari Cikarang ke Bandung hanya tiga jam, tetapi setelah ada proyek pembangunan bisa sampai enam jam.
"Dengan adanya masalah tersebut berakibatnya penumpang mengalami penurunan. Dan ini seharusnya ada solusi dari pemerintah pusat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Proyek itu menyebabkan kemacetan panjang sehingga jadwal pemberangkatan penumpang bus menjadi terlambat hingga empat jam," kata Kepala UPTD Terminal Cikarang, Lukman Hakim di Terminal Cikarang, Minggu.
Itu disebabkan, kedatangan bus sangat lama sehingga penumpang mencari alternatif untuk mengganti dengan menggunakan moda transportasi lainnya yang tidak melewati tol.
Biasanya penumpang beralih menggunakan mini bus dengan arah tujuan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, hingga sekitar daerah Jawa Barat. Namun untuk penumpang yang hendak ke Jawa Tengah biasanya melakukan oper ke Karawang maupun Indramayu.
Dalam hal ini bila arus lalulintas tol maupun jalan pantura lancar, penumpang menuju ke arah Jabodetabek yang naik dari terminal mencapai ribuan.
"Tapi beberapa bulan penurunan penumpang cukup besar sekitar 60 hingga 75 persen dalam satu harinya," katanya.
Itu dapat terlihat pada perjalanan bus dari Kampung Rambutan menuju ke Cikarang kini bisa ditempuh hingga empat jam. Padahal, biasanya hanya memakan waktu dua jam.
Ia menambahkan dalam menyikapi permasalahan ini tentu berimbas pada pendapatan daerah berupa pajak retribusi dan parkir pengunjung.
"Tentu dengan adanya proyek pembangunan di Jakarta-Cikampek membuat banyak kendala, salah satunya penurunan sumber daya pemasukan daerah," ujarnya.
Sementara itu, Supir Bus Agra Mas jurusan Cikarang-Bandung, Budi menyebutkan sebelumnya dari Cikarang ke Bandung hanya tiga jam, tetapi setelah ada proyek pembangunan bisa sampai enam jam.
"Dengan adanya masalah tersebut berakibatnya penumpang mengalami penurunan. Dan ini seharusnya ada solusi dari pemerintah pusat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018