Cianjur (Antaranews Jabar) - Seratusan petani sayur mayur di Cianjur, Jawa Barat, terancam gagal panen dengan kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah karena intensitas hujan yang cukup tinggi.

Pasalnya sebelum masuknya musim panen, intensitas hujan mulai tinggi sehingga tanaman sayur mayur berbagai jenis rentan terserang hama dan rusak.

"Tingginya intensitas hujan membuat tanaman seperti sawi, tomat, cabai, bawang daun dan kol, rusak dan rentan terserang hama penyakit, sehingga tanaman petani terncam gagal panen," kata Rohiman (48) petani di Kecamatan Gekbrong Senin.

Musim penghujan kali ini, menjadi masa sulit bagi petani sayur mayur karena sebagian besar tanaman hortikultura rentan terhadap hujan dengan intensitas tinggi.

"Intensitas hujan yang tinggi banyak tanaman yang rusak dan mati, pada musim hujan seperti saat ini, tanaman rentan terserang penyakit meskipun telah diberi insektisida," katanya.

Ia menjelaskan, tanaman cabe paling rentan terkena seperti pathek yang mengakibatkan busuk buah dan sulit diobati. Sehingga petani hanya bisa pasrah dan melakukan panen lebih cepat.

"Kami khawatir kalau sudah gagal panen, petani akan kesulitan untuk mencari modal guna menanam kembali ladang mereka termnasuk saya," katanya.

Ia dan ratusan petani di wilayah tersebut berharap, pemerintah daerah dapat membantu minimal pengadaan bibit untuk menanam kembali ladang mereka.

Sementara hal yang sama dikeluhkan petani sayur mayur di Kecamatan Cipanas, mereka tidak menyangka musim penghujan datang lebih cepat karena tanaman yang mereka tanam baru menjelang panen.

Untuk menghindari kerugian total, petani di wilayah tersebut terpaksa melakukan panen lebih cepat untuk menghindari kerugian lebih besar, meskipun harga jual menurun.

"Seharusnya baru akhir bulan ini cabai, tomat dan kol yang kami tanam dipanen. Tapi musim penghujan yang sudah datang, membuat petani melakukan panen lebih awal," kata Khoer (35) seorang petani.
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018