Purwokerto (Antaranews Jabar) - Umat Islam harus saksama dan jangan masuk pada proses yang terpolitisasi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

"Di alam demokrasi, aksi apa pun kita hargai sejauh sesuai dengan ketertiban umum," tegasnya usai menjadi pembicara kunci dalam kegiatan "Bedah Buku Kuliah Muhammadiyah" di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.

Haedar mengatakan hal itu kepada wartawan saat ditanya sikap Muhammadiyah terhadap sejumlah aksi massa yang marak terjadi, salah satunya Aksi Bela Tauhid 211.

Lebih lanjut, dia mengaku telah menyampaikan imbauan agar umat Islam saat sekarang perlu lebih seimbang karena pekerjaan rumah yang harus diselesaikan cukup banyak di antaranya meningkatkan pemberdayaan ekonomi umat yang masih tertinggal.

Selain itu, kata dia, penguasaan ilmu pengetahuan karena kualitas pendidikan bangsa Indonesia hingga saat ini belum merata.

Menurut dia, pekerjaan rumah lainnya berupa membangun keunggulan sumber daya manusia.

"Karena itu, umat Islam jangan abai dengan aksi-aksi massa terus, lupa pada pekerjaan-pekerjaan yang strategis," katanya.

Terkait dengan hal itu, Haedar mengatakan umat Islam juga harus saksama dan jangan masuk pada proses yang terpolitisasi karena pada era politik, apa pun ada unsur politisasi.

Menurut dia, politik dan politisasi itu wajar tetapi ketika umat Islam masuk terus pada arena-arena yang punya peluang terpolitisasi, akan terjadi suasana fragmentasi di tubuh umat Islam.

 

Pewarta: Sumarwoto

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018