Cianjur (Antaranews Jabar) - Puluhan warga mendatangi kantor Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat, Kamis, mempertanyakan kejelasan proyek betonisasi jalan desa sepanjang 600 meter yang belum selesai.

Warga juga mempertanyakan anggaran dari hasil portal keluar masuk kendaraan yang dikelola Pemdes Kawungluwuk yang sejak puluhan tahun tidak ada kejelasan.

"Keberadaan portal dinilai hanya untuk kepentingan pribadi, seharusnya ?uangnya dikumpul dan nantinya di alokasikan untuk perbaikan jalan," kata Wakil Ketua Karangtaruna Desa Kawungluwuk, Yosef Saiful.

Keberadaan portal tersebut sudah sangat lama dan uang yang seharusnya terkumpul dapat menuntaskan perbaikan jalan sepanjang 600 meter dengan betonisasi ditambah uang dana desa.

"Setiap hari tidak sedikit kendaraan, khususnya mobil yang masuk ke Kampung Kawungluwuk karena ada tempat pijat alternatif yang melayani ratusan pasien," katanya.

Ia menjelaskan, sekali melintas kendaraan roda empat dikenakan tarif Rp.2000, namun kondisi jalan umum masih berantakan, sehingga keberadaan portal terkesan tidak menghasilkan apapun.

"Akhirnya portal dirobohkan dan untuk perbaikan jalan saat ini ditangani langsung oleh warga dengan dana dari pemilik tempat pijat alternatif," ujar Yosef.

Pembangunan jalan tersebut, menurut dia, tidak sesuai ketentuan karena hanya memiliki lebar 3 meter, akibatnya kendaraan yang melintas tersendat karena pekerjaan yang tidak maksimal.

Kepala Desa Kawungluwuk, Andi Yusuf mengatakan terkait aksi yang dilakukan warganya, sebagai hal yang lumrah sebagai bentuk perhatian pada aparat desa, meskipun tidak perlu melakukan unjukrasa.

"Warga hanya mempermasalahkan portal, sedangkan adapun permasalahan jalan akan dibereskan semuanya secara swadaya bantuan dari tokoh warga H Ining yang berprofesi sebagai pemijat alternatif," katanya.

Dia menambahkan, pengecoran jalan sepanjang 600 meter dengan lebar 3 meter, didanai dari anggaran Dana Desa sebesar Rp 382 juta, namun belum tuntas pengerjaan pinggiran karena menunggu pemeriksaan dari dinas terkait.

"Karena anggaran yang ada terbatas, kami belum bisa melakukan pengecoran dengan lebar 5,5 meter," ujar Andi.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018