Bandung (Antaranews Jabar) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jawa Barat PT Jasa Sarana mendorong percepatan pembangunan jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi satu dan dua oleh pemerintah.

Direktur Keuangan PT Jasa Sarana Indrawan Sumantri di Bandung, Rabu, mengatakan pihaknya sebagai afiliasi di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) kini tengah menggarap seksi tiga Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 kilometer. "Sampai saat ini kami berkomitmen mendorong infrastruktur strategis ini," katanya.

Indrawan mengatakan dalam proyek ini, pihaknya mendorong percepatan lewat keikutsertaan PT Jabar Bumi Konstruksi yang tergabung dalam PT CKJT dengan saham 10 persen.

Akan tetapi, lanjut dia, percepatan di porsi BUJT dinilai percuma jika pemerintah pusat tidak segera mendorong penyelesaian ruas Cileunyi-Sumedang (seksi satu dan dua).

"Sehingga jangan sampai CKJT keasyikan membangun seksi tiga dan selanjutnya, tapi kurang peduli terhadap upaya percepatan solusi penyelesaian seksi satu dan dua yang merupakan milik Pemerintah," kata dia.

Direktur Investasi PT Jasa Sarana Ayi Mohamad Sudrajat, menambahkan pihaknya merupakan inisiator pembangunan Jalan Tol Cisumdawu, dengan total panjang 60,1 km yang terbagi menjadi 6 seksi pembangunan.

Kemudian PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) melakukan pembangunan pada seksi tiga (Sumedang-Cimalaka 4,05 km), seksi empat (Cimalaka-Legok 8,20km), seksi lima (Legok-Ujung Jaya 14,9 km) dan seksi enam (Ujung Jaya-Dawuan 6,07km).

"Hingga saat ini, kami berkomitmen mendukung kemajuan pembangunan infrastruktur strategis ini, sekaligus mendorong anak perusahaan, yakni PT Jabar Bumi Konstruksi untuk ikut andil dalam pembangunan," kata Ayi.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan pihaknya meminta agar target percepatan pembangunan Jalan Tol Cisumdawu bisa tepat jadwal.

Daddy mengatakan yang menjadi masalah adalah porsi pemerintah di seksi satu dan dua masih terkendala persoalan pembebasan lahan yang lambat.

"Pembangunan Tol Cisumdawu seksi satu dan dua sepanjang 28 km dikerjakan oleh pusat semua. Lahan baru 30 persen tahap satu eksisting, lahan mentok terutama diJatinangor yang sampe saat ini belum beres," katanya.

Sementara seksi tiga dan empat yang menjadi porsi BUJT sepanjang 33,22km masih membutuhkan dana sekitar Rp8 triliun di luar pembebasan lahan.

Namun, kata Daddy, dari sisi lahan khususnya seksi III dinilai lebih optimal untuk menggenjot pengerjaan fisik. "Untuk lahan udah 99 persen, fisik mulai dikerjakan," ujarnya.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018