Cirebon (Antaranews Jabar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Jatiwangi Majalengka, Jawa Barat, menyatakan angin kencang berpeluang melanda wilayah Cirebon dengan kecepatan mencapai 40 KM per jam.
"Angin seperti ini biasa terjadi pada musim kemarau dan tidak terjadi setiap hari," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, di Majalengka, Jumat.
Faa Iziyn menjelaskan angin ini disebut juga Angin Timur-an yang berasal dari Australia menuju ke Asia, biasanya disaat tekanan udara di wilayah Utara Indonesia dengan di wilayah Selatan Indonesia cukup besar selisih nilai tekanannya.
Sehingga terjadi tarikan massa udara berupa angin kencang di wilayah pulau Jawa.
Khusus wilayah Ciayumajakuning atau Cirebon angin kencang juga didukung oleh faktor lokal gunung Ciremai.
"Faktor itu yang menjadikan angin lebih kencang yang biasa masyarakat menyebutnya Angin Kumbang," ujarnya.
Sementara untuk kecepatannya, dia mengemukakan, saat ini maksimum mencapai 40 KM per jam, padahal untuk normalnya maksimum 20 KM per jam.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas, terutama bagi pengendara sepeda motor dan juga pejalan kaki.
Karena dengan adanya angin seperti saat ini bisa menimbulkan pohon tumbang maupun reklame dan itu harus diwaspadai.
"Dalam beraktivitas lebih baik memakai jaket dan masker hidung jika berkendara motor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Angin seperti ini biasa terjadi pada musim kemarau dan tidak terjadi setiap hari," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka, Ahmad Faa Iziyn, di Majalengka, Jumat.
Faa Iziyn menjelaskan angin ini disebut juga Angin Timur-an yang berasal dari Australia menuju ke Asia, biasanya disaat tekanan udara di wilayah Utara Indonesia dengan di wilayah Selatan Indonesia cukup besar selisih nilai tekanannya.
Sehingga terjadi tarikan massa udara berupa angin kencang di wilayah pulau Jawa.
Khusus wilayah Ciayumajakuning atau Cirebon angin kencang juga didukung oleh faktor lokal gunung Ciremai.
"Faktor itu yang menjadikan angin lebih kencang yang biasa masyarakat menyebutnya Angin Kumbang," ujarnya.
Sementara untuk kecepatannya, dia mengemukakan, saat ini maksimum mencapai 40 KM per jam, padahal untuk normalnya maksimum 20 KM per jam.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas, terutama bagi pengendara sepeda motor dan juga pejalan kaki.
Karena dengan adanya angin seperti saat ini bisa menimbulkan pohon tumbang maupun reklame dan itu harus diwaspadai.
"Dalam beraktivitas lebih baik memakai jaket dan masker hidung jika berkendara motor," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018