Bandung, 2/8 (Antara) - Penjabat Gubernur Jawa Barat H Mochamad Iriawan berharap pembangunan bandara di Cikembar segera direalisasikan mengingat Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark di Kabupaten Sukabumi sudah diakui dunia.
"Geopark Ciletuh harus jadi perhatian dunia, terlebih sudah diakui oleh Unesco dan untuk menyedot lebih banyak lagi wisatawan berkunjung ke Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark, saya berharap pembangunan Bandara di Cikembar segera terealisasi," kata M Iriawan dalam siaran persnya yang diterima di Bandung, Kamis.
Menurut dia, pembangunan Bandara di Cikembar merupakan hal yang mendesak dan perlu segera direalisasikan mengingat Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sudah diakui dunia dan keindahannya tidak kalah dengan geopark di negara lain.
Jarak dari lokasi calon Bandara Cikembar ke Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sekitar 30 kilometer.
"Jalan akses menuju Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sudah mulus sesuai harapan. Saya berharap ada percepatan Bandara, kemarin saya lihat langsung lahannya di Cikembar, ini bisa memancing lebih banyak lagi wisatawan," ujarnya.
Hari ini Iriawan melakukan kunjungan kerja ke Jabar bagian selatan. Iriawan menggunakan sepeda motor mencoba jalur ke geopark via Waluran dan Simpang Loji sepanjang 33 Km hingga tiba di puncak Darma.
"Jalan sudah bagus, ini jalan yang dulu saya ajukan ke Pak Aher saat saya jadi Kapolda Jabar," kata Iriawan.
Terkait dengan tata ruang, pihaknya akan mendiskusikannya dengan Pemkab Sukabumi, sebab dari pantauannya masih terdapat bangunan liar yang berdiri di kawasan menuju geopark.
"Jumlahnya (bangunan liar) di data dulu sama Pemkab Sukabumi lalu akan kita diskusikan. Lita berharap demi kebailkan Geopark semua harus mematuhi peraruran yang ada," ujarnya.
Menurut Iriawan, geodiversity, biodiversity dan culturediversity Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sangat indah dan tidak kalah dengan geopark yang ada di negara lain. Ia pun terpukau dengan keindahannya dengan sempat beberapa kali berhenti dari perjalanannya menggunakan sepeda motor.
Ia pun mengatakan akan terus mendorong geopark ini agar terus menjadi perhatian dunia.
"Alamnya sangat indah ini peninggalan jaman purbakala yang harus dirawat.Jangan sampai predikat Unesco Global Geopark ini dicabut lagi oleh Unesco gara-gara hal sepele," ujarnya.
Di Indonesia ada empat geopark yang masuk dalam jaringan geopark dunia dan diakui oleh Unesco yaitu Ciletuh-Palabuhanratu, Rinjani, Batur dan Gunung Sewu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Geopark Ciletuh harus jadi perhatian dunia, terlebih sudah diakui oleh Unesco dan untuk menyedot lebih banyak lagi wisatawan berkunjung ke Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark, saya berharap pembangunan Bandara di Cikembar segera terealisasi," kata M Iriawan dalam siaran persnya yang diterima di Bandung, Kamis.
Menurut dia, pembangunan Bandara di Cikembar merupakan hal yang mendesak dan perlu segera direalisasikan mengingat Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sudah diakui dunia dan keindahannya tidak kalah dengan geopark di negara lain.
Jarak dari lokasi calon Bandara Cikembar ke Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sekitar 30 kilometer.
"Jalan akses menuju Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sudah mulus sesuai harapan. Saya berharap ada percepatan Bandara, kemarin saya lihat langsung lahannya di Cikembar, ini bisa memancing lebih banyak lagi wisatawan," ujarnya.
Hari ini Iriawan melakukan kunjungan kerja ke Jabar bagian selatan. Iriawan menggunakan sepeda motor mencoba jalur ke geopark via Waluran dan Simpang Loji sepanjang 33 Km hingga tiba di puncak Darma.
"Jalan sudah bagus, ini jalan yang dulu saya ajukan ke Pak Aher saat saya jadi Kapolda Jabar," kata Iriawan.
Terkait dengan tata ruang, pihaknya akan mendiskusikannya dengan Pemkab Sukabumi, sebab dari pantauannya masih terdapat bangunan liar yang berdiri di kawasan menuju geopark.
"Jumlahnya (bangunan liar) di data dulu sama Pemkab Sukabumi lalu akan kita diskusikan. Lita berharap demi kebailkan Geopark semua harus mematuhi peraruran yang ada," ujarnya.
Menurut Iriawan, geodiversity, biodiversity dan culturediversity Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark sangat indah dan tidak kalah dengan geopark yang ada di negara lain. Ia pun terpukau dengan keindahannya dengan sempat beberapa kali berhenti dari perjalanannya menggunakan sepeda motor.
Ia pun mengatakan akan terus mendorong geopark ini agar terus menjadi perhatian dunia.
"Alamnya sangat indah ini peninggalan jaman purbakala yang harus dirawat.Jangan sampai predikat Unesco Global Geopark ini dicabut lagi oleh Unesco gara-gara hal sepele," ujarnya.
Di Indonesia ada empat geopark yang masuk dalam jaringan geopark dunia dan diakui oleh Unesco yaitu Ciletuh-Palabuhanratu, Rinjani, Batur dan Gunung Sewu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018