Bandung (Antaranews Jabar) - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan sosok dari partai politik yang meraih suara dua digit pada Pemilu 2014 berhak atau layak menjadi calon wakil presidenpada Pemilu Presiden 2019.

"Kalau ditanya figur mana yang refresentatif, jawabannya Airlangga (Hartanto). Partai dua digit lebih berhak jadi cawapres daripada parpol yang satu digit," kata Dedi Mulyadi di Kota Bandung, Senin.

Berdasarkan data dari BPS hasil raihan kursi di Pemilu 2014, diketahui bahwa PDI Perjuangan meraih suara 19,46 persen, Partai Golkar 16,25 persen, dan Partai Gerindra 13,4 persen.

Dedi Mulyadi mengatakan peluang Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartanto sebagai calon wakil presiden pada dasarnya ada di tangan Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.

Namun, lanjut Dedi, sosok Airlangga Hartanto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian adalah sosok yang berbeda dengan karakter tokoh lainnya yang diusung sebagai cawapres.

"Pak Airlangga itu sosok yang cenderung diam dan patuh kepada pemimpin (sebagai menteri). Beliau tipe yang sebagai menteri dia sangat patuh kepada Presiden dan beliau hanya nunggu Pak Presiden," katanya.

Menurut dia, sosok Airlangga adalah sosok cawapres yang tidak bermanuver dibandingkan sosok cawapres lainnya.

"Kalau yang lain bermanuver karena ada kepentingan lain, seperti meningkatkan elektabilitas partainya yang baru satu digit," katanya.



 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018