Bandung (Antaranews Jabar) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbkmenggelar acara nonton bareng (nobar) film "22 Menit" bagi seluruh karyawannya di CGV Paskal 23 Mall, Bandung, Kamis.

Acara nobar film "22 Menit" terjalin atas kerjasama antar bank bjb dengan Polri, yang dalam hal ini adalah Polda Jabar.

Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, kegiatan nobar yang bertepatan dengan pemutaran resmi film tersebut, sebagai bukti dukungan dan apresiasi bank bjb terhadap kinerja Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dalam memberantas terorisme dan radikalisme di Indonesia.

Melalui acara ini, lanjut dia, bank bjb juga hendak membangun kesadaran masyarakat, dimulai dari internalnya untuk bersama-sama penegak hukum memberantas segala bentuk terorisme.

Selain dukungan kepada Polri, acara nobar ini juga sebagai bentuk dukungan aktif bank bjb terhadap industri film tanah air. Sejak beberapa tahun belakangan ini, bank bjb kerap menyelenggarakan acara nobar berbagai film karya anak bangsa, melalui program bjb WideSCREEN, nonton bareng, dan sebagainya.

Oleh karena itu, Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan menegaskan, bank bjb sebagai lembaga perbankan selalu peduli karya anak bangsa. Termasuk dengan turut andil mendukung pengembangan industri film tanah air, film-film tersebut di antaranya AADC 2, Warkop DKI Reborn, Kartini, The Nekad Traveller, Seteru dan lainnya.

"Kita sudah lama mendukung industri film di Tanah Air melalui salah satu program bank bjb yang rutin dilakukan yakni bjb WideSCREEN," ujar Irfan.

"Film ini sangat baik untuk mengedukasikan upaya dalam memberantas aksi terorisme (anti teroris) dengan menampilkan aksi-aksi heroik Polisi yang secara profesional mampu memukul mundur para teroris sehingga menimbulkan rasa aman bagi masyarakat apabila terjadi tindakan atau aksi terorisme di masa yang akan datang," lanjutnya.

Film "22 Menit" yang disutradarai Eugene Panji dan Myrna Paramita dari Buttonijo Film ini terinspirasi dari kisah nyata polisi dalam menangani aksi teror yang terjadi pada Januari 2016 lalu, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Meski inspirasinya diambil dari kisah nyata, Eugene menegaskan bahwa "22 Menit" tidak dimaksudkan sebagai dokumentasi dari kejadian tersebut.

Pasalnya film ini juga dibumbui sedikit jalan cerita agar lebih menarik bagi masyarakat. Sebagaimana diungkapkan Myrna Paramita.

"Kami menggunakan CGI untuk banyak adegan action di `22 Menit.` Contohnya, adegan baku tembak antara polisi dan teroris. Lalu, karena ledakan kedai kopi dan pos polisinya beneran, kami juga harus pakai green screen untuk menggambarkan situasi Thamrin saat itu," ujar Myrna.

Film ini menggaet aktor ternama Ario Bayu yang berperan sebagai tokoh utama, yaitu AKBP Ardi, anggota pasukan anti teror kepolisian yang mempertaruhkan nyawanya demi mengamankan ibukota dari ledakan bom tersebut.

Pemeran lainnya dibintangi oleh sejumlah anggota Polri dan Pejabat Polri, turut bermain Kapolri Jenderal Tito Karnavian.


 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018