Bandung (Antaranews Jabar) - Sebanyak 2.500 penari dari dalam maupun luar negeri siap memeriahkan gelaran Bandung Internasional Art Festival (BIAF) pada 28-29 Juli 2018.

"Pada puncak acara mereka akan menari bersama Tari Jaipongan, Daun Pulus Keser Bojong," ujar Kepala seksi pengembangan produk Budaya dan Kesenian Disbudpar Kota Bandung, Titin Kuswiatin, di Bandung, Kamis.

Penyelenggaraan BIAF 2018 merupakan tahun ke-4 yang digelar Pemerintah Kota Bandung. Penyelenggaraan kali ini lebih banyak melibatkan penari dalam dan luar negeri.

Belasan negara akan terlibat dalam acara ini seperti Jerman, Belanda, Itali, Hungaria Maroko, India, Malaysia, Jepang, Siprus, Rusia, Australia, Thailand, dan negara lainnya. Sementara penari lokal berasal dari 10 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

"India paling banyak 30 orang, tapi rata-rata lebih dari 10 peserta tiap negara. Sanggar 120 sampai 150 sanggar (tari) yang ikut dari seluruh Indonesia," katanya.

Acara BIAF akan terbagi dalam dua sesi. Pada 28 Juli di Cikapundung Riverspot akan berlangsung penampilan kesenian dari tiap-tiap negara termasuk penampilan tiap daerah di Indonesia.

Kemudian acara puncak pada 29 Juli, akan berlangsung menari bersama Jaipongan. Saat ini Disbudpar masih mencari lokasi tempat penyelenggaraannya. Ada dua opsi lokasi yang sedang disurvei yakni di Batu Tempek Mandalajati dan Babakan Siliwangi.

"Kalau BIAF itu tidak di panggung yang wah, tapi di alam jadi memang kita cari tempat yang sesuai," katanya.

Ia menargetkan acara ini dapat menyedot 3.000 orang pengunjung. Selain itu, diharapkan acara ini juga menjadi media pelestralian seni budaya di Kota Bandung.

"Dan menjadikan Kota Bandung sebagai pusat kebudayaan," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018