Bandung (Antaranews Jabar) - DPD Partai Golkar Jawa Barat memiliki kebijakan untuk para legislator jika terpilih di Pemilu Legislatif 2019, yakni penghasilan anggota parlemen dari partai berlambang pohon beringin itu harus disumbangkan untuk kegiatan sosial sebesar 15 persen.
"Jadi sekitar 15 persen dari total penghasilan legislator dari Golkar Jabar harus disumbangkan. Tujuannya, agar dalam satu bulan ada warga Jabar yang terbantu. Misalnya, pembangunan rumah rakyat miskin dan biaya pendidikan," kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, di Kota Bandung, Selasa.
Dia mengatakan potensi legislator yang dikhawatirkan mangkir memberi sumbangan sudah dia antisipasi caranya ialah Sekretariat Golkar Jawa Barat akan berkoordinasi dengan Sekretariat DPRD Jawa Barat.
"Gaji legislator akan langsung dipotong pihak Sekretariat DPRD untuk diserahkan ke Golkar Jabar. Demi akuntabilitas kita kerja sama dengan Sekretariat DPRD Jawa Barat. Setiap bulan dananya kita audit dan kita publikasikan secara terbuka," katanya.
Menurut dia, kader, pengurus dan legislator Golkar Jawa Barat harus berkontribusi terhadap politik kemanusiaan dan istilah tersebut harus teraplikasi sebagai solusi atas masalah sosial yang terjadi di Jawa Barat.
"Saya sering mengatakan, politik itu penting, tetapi kemanusiaan jauh lebih penting. Rasa empati itu harus kita dorong dalam ikhtiar keseharian. Sehingga kehadiran kita di tengah masyarakat terasa betul manfaatnya," ujarnya.
Daftarkan Bacaleg
Sebanyak 120 orang calon anggota legislatif dari Partai Golkar Jawa barat sudah didaftarkan ke KPU Jawa Barat. 37,5 persen diantaranya merupakan caleg perempuan.
Dedi Mulyadi mengatakan jumlah tersebut mengkonfirmasi terpenuhinya amanat Undang-undang tentang kuota minimal perempuan dalam daftar caleg.
?Kita targetkan 27 kursi untuk DPRD Provinsi Jawa Barat. Kalau target DPRD kabupaten/kota itu variatif. Kita sesuaikan dengan demografi politik yang sudah kita pelajari di setiap daerah," katanya.
Telaah demografi politik itu sebelumnya sudah disampaikan DPD Golkar Jabar dalam Forum Orientasi Fungsionaris dan Bacaleg.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Jadi sekitar 15 persen dari total penghasilan legislator dari Golkar Jabar harus disumbangkan. Tujuannya, agar dalam satu bulan ada warga Jabar yang terbantu. Misalnya, pembangunan rumah rakyat miskin dan biaya pendidikan," kata Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, di Kota Bandung, Selasa.
Dia mengatakan potensi legislator yang dikhawatirkan mangkir memberi sumbangan sudah dia antisipasi caranya ialah Sekretariat Golkar Jawa Barat akan berkoordinasi dengan Sekretariat DPRD Jawa Barat.
"Gaji legislator akan langsung dipotong pihak Sekretariat DPRD untuk diserahkan ke Golkar Jabar. Demi akuntabilitas kita kerja sama dengan Sekretariat DPRD Jawa Barat. Setiap bulan dananya kita audit dan kita publikasikan secara terbuka," katanya.
Menurut dia, kader, pengurus dan legislator Golkar Jawa Barat harus berkontribusi terhadap politik kemanusiaan dan istilah tersebut harus teraplikasi sebagai solusi atas masalah sosial yang terjadi di Jawa Barat.
"Saya sering mengatakan, politik itu penting, tetapi kemanusiaan jauh lebih penting. Rasa empati itu harus kita dorong dalam ikhtiar keseharian. Sehingga kehadiran kita di tengah masyarakat terasa betul manfaatnya," ujarnya.
Daftarkan Bacaleg
Sebanyak 120 orang calon anggota legislatif dari Partai Golkar Jawa barat sudah didaftarkan ke KPU Jawa Barat. 37,5 persen diantaranya merupakan caleg perempuan.
Dedi Mulyadi mengatakan jumlah tersebut mengkonfirmasi terpenuhinya amanat Undang-undang tentang kuota minimal perempuan dalam daftar caleg.
?Kita targetkan 27 kursi untuk DPRD Provinsi Jawa Barat. Kalau target DPRD kabupaten/kota itu variatif. Kita sesuaikan dengan demografi politik yang sudah kita pelajari di setiap daerah," katanya.
Telaah demografi politik itu sebelumnya sudah disampaikan DPD Golkar Jabar dalam Forum Orientasi Fungsionaris dan Bacaleg.
Editor : Ajat Sudrajat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018