Bandung (Antaranews Jabar) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mendirikan koperasi sendiri, yang akan diberi nama Koperasi Konsumen Sundapa Jaya Perkasa.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa yang juga Ketua Dewan Pembina HSNI Jawa Barat, Sabtu, menyambut baik dan berpesan agar seluruh pengurus koperasi itu mengutamakan amanah.
Menurut Iwa, berdasarkan indikator keberhasilan pengembangan koperasi-koperasi di Indonesia banyak yang kurang berhasil.
Hal tersebut, kata Iwa, disebabkan oleh tiga hal, yakni sempitnya pasar koperasi, kurang profesionalnya pengelola koperasi, dan yang paling utama karena kurang amanahnya pengurus koperasi.
"Mau tersinggung atau tidak, memang kenyataannya seperti itu," kata Iwa.
Ia menuturkan pada saat memberikan sambutan dan arahan pada Rapim HNSI, di Sekretariat HNSI Jawa Barat di Kota Bandung, pihaknya memaparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mensukseskan koperasi, seperti yang telah diterapkannya pada Koperasi Konsumen Praja Sejahtera Jawa Barat.
Dua diantaranya ialah menyeleksi dan penyuluhan pengelola agar selalu amanah, serta meningkatkan kepercayaan seluruh anggota koperasi melalui transparansi anggaran dengan sistem informasi terpadu berbasis teknologi.
"Dengan demikian, amanah menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan koperasi," kata dia.
Iwa berharap pengurus koperasi HNSI siap untuk mengusung profesionalitas dan amanah, sehingga ia yakin koperasi ini dapat menjadi salah satu penyokong peningkatan kesejahteraan nelayan jawa Barat.
"Kita pastikan bahwa salah satu yang bisa meningkatkan masyarakat nelayan di Jawa Barat solusinya satu, yaitu lewat koperasi. Kita bisa lebih besar, hanya masalahnya kita mau tidak (untuk) amanah? Kita mau tidak (untuk) profesional? Kita mau tidak (untuk) pakai ilmu," ujar Iwa.
"Kalau misalkan koperasi yang kita bentuk ini dijalankan dengan tidak amanah, maka dipastikan koperasi ini akan gagal," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD HNSI Jawa Barat Nandang Permana menyebutkan, gagasan koperasi milik HNSI yang telah dirancang sejak satu tahun lalu ini telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Namun secara khusus, perwakilan dari KKP meminta agar pihak pemerintah provinsi Jawa Barat segera menyiapkan pelatihan bagi nelayan, guna mengasah keterampilan dan kualitas kinerja nelayan Jabar.
"Yang disampaikan pada saya, pelatihan tolong segera disiapkan, baik itu pelatihan pembengkelan atau apapun. Anggaran dari KKP langsung, dan itu harus diketahui oleh Pak Sekda," kata Nandang.
"HNSI mohon difasilitasi dengan dinas-dinas terkait seperti Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan), dan Dinas Pariwisata," lanjutnya.
Nandang melaporkan, pihak KKP telah memberikan bantuan-bantuan secara langsung pada HNSI seperti penyediaan kapal, jaring, jala tangkap dan sebagainya.
Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan penghasilan nelayan yang dapat berimbas pada kemajuan koperasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa yang juga Ketua Dewan Pembina HSNI Jawa Barat, Sabtu, menyambut baik dan berpesan agar seluruh pengurus koperasi itu mengutamakan amanah.
Menurut Iwa, berdasarkan indikator keberhasilan pengembangan koperasi-koperasi di Indonesia banyak yang kurang berhasil.
Hal tersebut, kata Iwa, disebabkan oleh tiga hal, yakni sempitnya pasar koperasi, kurang profesionalnya pengelola koperasi, dan yang paling utama karena kurang amanahnya pengurus koperasi.
"Mau tersinggung atau tidak, memang kenyataannya seperti itu," kata Iwa.
Ia menuturkan pada saat memberikan sambutan dan arahan pada Rapim HNSI, di Sekretariat HNSI Jawa Barat di Kota Bandung, pihaknya memaparkan langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mensukseskan koperasi, seperti yang telah diterapkannya pada Koperasi Konsumen Praja Sejahtera Jawa Barat.
Dua diantaranya ialah menyeleksi dan penyuluhan pengelola agar selalu amanah, serta meningkatkan kepercayaan seluruh anggota koperasi melalui transparansi anggaran dengan sistem informasi terpadu berbasis teknologi.
"Dengan demikian, amanah menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan koperasi," kata dia.
Iwa berharap pengurus koperasi HNSI siap untuk mengusung profesionalitas dan amanah, sehingga ia yakin koperasi ini dapat menjadi salah satu penyokong peningkatan kesejahteraan nelayan jawa Barat.
"Kita pastikan bahwa salah satu yang bisa meningkatkan masyarakat nelayan di Jawa Barat solusinya satu, yaitu lewat koperasi. Kita bisa lebih besar, hanya masalahnya kita mau tidak (untuk) amanah? Kita mau tidak (untuk) profesional? Kita mau tidak (untuk) pakai ilmu," ujar Iwa.
"Kalau misalkan koperasi yang kita bentuk ini dijalankan dengan tidak amanah, maka dipastikan koperasi ini akan gagal," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD HNSI Jawa Barat Nandang Permana menyebutkan, gagasan koperasi milik HNSI yang telah dirancang sejak satu tahun lalu ini telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Namun secara khusus, perwakilan dari KKP meminta agar pihak pemerintah provinsi Jawa Barat segera menyiapkan pelatihan bagi nelayan, guna mengasah keterampilan dan kualitas kinerja nelayan Jabar.
"Yang disampaikan pada saya, pelatihan tolong segera disiapkan, baik itu pelatihan pembengkelan atau apapun. Anggaran dari KKP langsung, dan itu harus diketahui oleh Pak Sekda," kata Nandang.
"HNSI mohon difasilitasi dengan dinas-dinas terkait seperti Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan), dan Dinas Pariwisata," lanjutnya.
Nandang melaporkan, pihak KKP telah memberikan bantuan-bantuan secara langsung pada HNSI seperti penyediaan kapal, jaring, jala tangkap dan sebagainya.
Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan penghasilan nelayan yang dapat berimbas pada kemajuan koperasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018