Jakarta (Antaranews Jabar) - Tim nasional Jepang harus kembali memupuk mimpi mereka untuk memperbaiki rekor mereka di putaran final Piala Dunia dari titik nol, setelah lagi-lagi harus terhenti di putaran 16 besar Piala Dunia 2018.

Adalah Belgia yang menjadi protagonis utama dalam insiden kandasnya mimpi Jepang untuk lolos ke perempat final Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Setelah babak pertama berakhir dengan skor imbang tanpa gol di tengah tingginya tekanan Belgia dan masih tumpulnya lini depan Jepang memanfaatkan skema serangan balik, para penonton disajikan pertandingan yang penuh keseruan di babak kedua.

Impian Jepang untuk mencapai perempat final sempat melambung tinggi ketika mencetak dua gol dalam waktu lima menit lewat Genki Haraguchi dan Takashi Inui.

Namun dua pergantian penting yang dilakukan pelatih Belgia, Roberto Martinez, yakni Marouane Fellaini untuk Dries Mertens dan Nacer Chadli untuk Yannick Carrasco, menjadi biang keladi kekalahan Jepang.
 
Fellaini (tengah) meluapkan kegembiraan atas gol kedua Belgia bersama Axel Witsel (kiri) dan Kevin De Bruyne (kanan). (AFP/Permata SAMAD)
 

Setelah gol penebusan dosa oleh Jan Vertonghen pada menit 69, Fellaini menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lima menit berselang.

Kegagalan Jepang memanfaatkan situasi sepak pojok di menit terakhir waktu tambahan babak kedua membuat serangan balik nan cantik berbuah gol penentu kemenangan Belgia lewat sontekan Chadli di hadapan gawang.

Baca juga: Belgia bangkit untuk menang 3-2 atas Jepang

Baca juga: Penyerang Uruguay Cavani alami pembengkakan betis

Baca juga: Pelatih Brazil puji permainan cantik Willian

Sementara Belgia berusaha mencapai prestasi terbaik lewat generasi emas mereka yang mulai menua, Jepang harus pulang ke kampung halaman mereka dan memulai persiapan untuk kualifikasi Piala Dunia 2022. 

Pewarta: Gilang Galiartha

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018