Bandung (Antaranews Jabar) - Calon Gubernur Jawa Barat nkmor urut satu, Ridwan Kamil menyatakan, bahwa membangun kebudayaan dapat dimulai dengan kepemimpinan yang baik, sehingga berimplikasi pada sebuah tatanan peradaban maju.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil menanggapi pertanyaan panelis dari Guru Besar Ilmu Pemerintahan Unpad, Utang Suwaryo, dalam debat publik ketiga mengenai bagaimana pandangan pasangan calon tentang kebudayaan dalam konteks pembangunan manusia di Jabar.

"Gubernur dan wakil gubernur harus kompetitif tidak diintimidasi, harus nyunda. Kebudayaan Sunda ga boleh lagi mengenai istilah `Mangga Tipayun` (silakan duluan) dalam bidang ekpresi harus ditumbuhkan," ujar Emil, di Sudirman Ballroom, Kota Bandung, Jumat.

Menurut dia, peradaban adalah ujung dari kebudayaan yang merupakan nilai hidup. Hal ini penting mengingat kebudayaan menjadi identitas sebuah bangsa.

Kemajuan berbudaya, kata dia, juga harus berjalan beriringan dengan tingkat religiusitas masyarakatnya. Kemajuan peradaban tanpa didasari dengan religi akan menghasilkan problematika baru.

"Ada bangsa maju tapi tidak religius seperti Jepang yang tingkat bunuh diri yang tinggi, di Amerika terjadi penembakan ketika mengalami tekanan," kata dia.

Apabila ia terpilih nantinya, peradaban yang hendak dia bangun yakni menjadikan manusia Sunda sebagai manusia teladan.

Ia pun mencontohkan beberapa program yang dinilai berhasil yakni pendidikan karakter Bandung Masagi yang diterapkan di sekolah-sekolah dasar yang ada di Kota Bandung.

"Kami di Bandung ada program yang di apresiasi pusat, pendidikan karakter Bandung Masagi. Di sana diajarkan mengenai budaya, agama, lingkungan, bela negara, supaya cinta NKRI. Tinggal ubah nama menjadi Jabar Masagi," kata dia.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018