Bandung (Antaranews Jabar) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung memprediksi puncak arus mudik yang melintasi jalur Nagreg menuju Garut, Tasikmalaya, hingga Jawa Tengah terjadi pada Rabu atau dua hari menjelang Idul Fitri.

"Berdasarkan catatan kami dalam pantauan traffic setiap harinya terus terjadi peningkatan, tapi prediksi kami sejak awal pada H-2," ujar Penanggung Jawab Posko Pencatatan Induk Nagreg Dishub Kabupaten Bandung, Isnuri, di Nagreg, Selasa.

Ia mengatakan, pada Senin tercatat 80.849 kendaraan melintasi jalur Nagreg. Sementara pada Selasa hingga pukul 14.00 WIB mencapai 50.657 kendaraan. Jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat penutupan pencatatan hingga pukul 00.00 WIB.

Sementara puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Rabu, hal ini sehubungan dengan mulai liburnya para pekerja di pabrik serta sebagian karyawan swasta lainnya.

"Di Nagreg tetap, puncak arus mudik pada H-2, kalau merujuk catatan tiap tahunnya. Dan hari ini (Selasa) terakhir pegawai pabrik kerja," kata dia.

Berdasarkan pantauan, arus lalu lintas di Nagreg masih terlihat ramai lancar bahkan terkesan lengang. Simpul kemacetan menuju Nagreg hanya terjadi di kawasan Pabrik di Rancaekek.

Menurut Isnuri, apabila dibandingkan dengan tahun 2017, karakteristik mudik di Nagreg pada tahun ini berbeda. Salah satu faktornya yakni panjangnya waktu libur sebelum Idul Fitri. Hal tersebut membuat pemudik memiliki banyak opsi untuk pulang ke kampung halamannya.

Pada tahun 2017, tepatnya tiga hari jelang lebaran, antrean kendaraan sudah terjadi sebelum Polsek hingga Cagak Nagreg menuju limbangan Garut. Kendaraan yang tercatat pun mencapai 124.193 kendaraan.

"Jadi di Nagreg itu, dikatakan puncak, apabila dalam satu hari mencapai 120-150 ribu kendaraan," katanya.

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018