Bandung (Antaranews Jabar) - Pengamat Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf mengatakan PKS merupakan partai yang memiliki mesin paling efektif sehingga pasangan yang diusungnya di Pilgub Jawa Barat 2018 berpotensi meraih suara swing votter (pemilih mengambang).
"PKS masih sangat efektif dan hingga kini belum mampu ditandingi mesin partai lainnya, dengan doktrin memilih pemimpin sebagai ibadah di PKS, mesin PKS mampu bergerak masif tanpa logistik sekali pun," kata Asep Warlan ketika dihubungi melalui telepon, Senin.
"Bukti mesin partai PKS berjalan efektif adalah dalam Pilgub Jabar 2008 dan 2013 lalu di mana mesin PKS sangat efektif dan akhirnya menang. Kondisi seruoa juga terjadi di Pilgub DKI kemarin,"? ujarnya.
Pertarungan Pilgub Jawa Barat 2018 akan berlangsung ketat karena keempat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat harus bisa berebut suara swing votter yang jumlahnya masih mencapai 30 persen dari DPT (sekitar 30 juta pemilih).
Dua pasangan calon yang saat ini menduduki urutan pertama dan kedua versi lembaga survei yaitu paslon Deddy-Dedi Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi serta paslon Rindu Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
Asep menuturkan berkaca pada hasil Pilgub Jabar tahun 2008 dan tahun 2013 yang keluar menjadi pemenang adalah pasangan calon yang tidak diunggulkan pada survei, terlebih jumlah swing votter yang masih di angka 30 persen menjadi perebutan semua calon.
"Pilgub ini menjadi ajang perang strategi antarpaslon untuk meyakinkan swing votters karena swing votters bisa menjadi penentu kemenangan," kata Asep Warlan.
Dia menjelaskan, pasangan yang paling berpotensi mendapatkan raihan suara swing votter di Pilgub Jawa Barat 2018 adalah Pasangan Asyik atau Sudrajat dan Ahmad Syaikhu karema partai pengusung yaitu PKS merupakan partai yang memiliki mesin paling efektif.
Dia menambahkan, Pasangan Asyik yang diusung PKS, Gerindra, dan PAN juga berpeluang besar menjadi pemenang Pilgub Jabar 2018 meski sejumlah lembaga survei menempatkan elektabilitas Pasangan Asyik di posisi ketiga.
"Nmun hal itu harus tetap diwaspadai ketiga pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya. Jadi buat pasangan lain jangan terlena dengan laporan-laporan hasil survei karena geraknya mesin PKS ini dibarengi fanatisme dan mereka bekerja sangat serius," katanya.
"Jangan terlena karena bisa saja suara yang telah diraih itu sebenarnya hanya sepersekian persennya saja dari total pemilih di Jabar," lanjut dia.
Sementara itu Ketua Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) DPP PKS Ledia Amaliah Hanifah mengatakan, mesin partai sudah bergerak menangkan paslon yang diusungnya.
Ledia mengatakan seluruh calon legislatif DPRD provinsi, kabupaten/kota dan DPR RI PKS dan Gerindra dari khususnya sudah berkampaye untuk Pasangan Asyik.
"Semua caleg sudah konsolidasi didaerah pemilihannya masing-masing dengan biaya mereka sendiri," katanya.
Selain itu menurut Ledia, sebagian daerah baik PKS dan Gerindra dibantu PAN sudah melakukan pelatihan saksi, karena dirinya mengaku, tidak ingin ada satu TPS yang kosong dari saksi.
"Belum lagi relawan dan simpatisan partai sudah bergerak di semua kabupaten/kota di Jawa Barat, urusan mesin partai PKS terus bergerak hingga waktu pencoblosan nanti," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"PKS masih sangat efektif dan hingga kini belum mampu ditandingi mesin partai lainnya, dengan doktrin memilih pemimpin sebagai ibadah di PKS, mesin PKS mampu bergerak masif tanpa logistik sekali pun," kata Asep Warlan ketika dihubungi melalui telepon, Senin.
"Bukti mesin partai PKS berjalan efektif adalah dalam Pilgub Jabar 2008 dan 2013 lalu di mana mesin PKS sangat efektif dan akhirnya menang. Kondisi seruoa juga terjadi di Pilgub DKI kemarin,"? ujarnya.
Pertarungan Pilgub Jawa Barat 2018 akan berlangsung ketat karena keempat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat harus bisa berebut suara swing votter yang jumlahnya masih mencapai 30 persen dari DPT (sekitar 30 juta pemilih).
Dua pasangan calon yang saat ini menduduki urutan pertama dan kedua versi lembaga survei yaitu paslon Deddy-Dedi Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi serta paslon Rindu Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
Asep menuturkan berkaca pada hasil Pilgub Jabar tahun 2008 dan tahun 2013 yang keluar menjadi pemenang adalah pasangan calon yang tidak diunggulkan pada survei, terlebih jumlah swing votter yang masih di angka 30 persen menjadi perebutan semua calon.
"Pilgub ini menjadi ajang perang strategi antarpaslon untuk meyakinkan swing votters karena swing votters bisa menjadi penentu kemenangan," kata Asep Warlan.
Dia menjelaskan, pasangan yang paling berpotensi mendapatkan raihan suara swing votter di Pilgub Jawa Barat 2018 adalah Pasangan Asyik atau Sudrajat dan Ahmad Syaikhu karema partai pengusung yaitu PKS merupakan partai yang memiliki mesin paling efektif.
Dia menambahkan, Pasangan Asyik yang diusung PKS, Gerindra, dan PAN juga berpeluang besar menjadi pemenang Pilgub Jabar 2018 meski sejumlah lembaga survei menempatkan elektabilitas Pasangan Asyik di posisi ketiga.
"Nmun hal itu harus tetap diwaspadai ketiga pasangan cagub-cawagub Jabar lainnya. Jadi buat pasangan lain jangan terlena dengan laporan-laporan hasil survei karena geraknya mesin PKS ini dibarengi fanatisme dan mereka bekerja sangat serius," katanya.
"Jangan terlena karena bisa saja suara yang telah diraih itu sebenarnya hanya sepersekian persennya saja dari total pemilih di Jabar," lanjut dia.
Sementara itu Ketua Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) DPP PKS Ledia Amaliah Hanifah mengatakan, mesin partai sudah bergerak menangkan paslon yang diusungnya.
Ledia mengatakan seluruh calon legislatif DPRD provinsi, kabupaten/kota dan DPR RI PKS dan Gerindra dari khususnya sudah berkampaye untuk Pasangan Asyik.
"Semua caleg sudah konsolidasi didaerah pemilihannya masing-masing dengan biaya mereka sendiri," katanya.
Selain itu menurut Ledia, sebagian daerah baik PKS dan Gerindra dibantu PAN sudah melakukan pelatihan saksi, karena dirinya mengaku, tidak ingin ada satu TPS yang kosong dari saksi.
"Belum lagi relawan dan simpatisan partai sudah bergerak di semua kabupaten/kota di Jawa Barat, urusan mesin partai PKS terus bergerak hingga waktu pencoblosan nanti," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018