Bandung (Antaranews Jabar) - Distribusi logistik untuk warga yang terdampak banjir luapan Sungai Citarum di Kabupaten Bandung terhambat akibat akses jalan yang hingga saat ini masih tergenang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Akhmad Djohara saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat mengatakan hujan yang mengguyur wilayah Bandung raya pada Kamis sore hingga tengah malam membuat tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung dikepung banjir.

Tujuh wilayah itu yakni Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun, Rancaekek dan Solokan Jeruk.

Menurut Akhmad, hingga saat ini arus lalu lintas yang melalui tujuh kecamatan tersebut lumpuh karena ketinggian air mencapai 200 cm.

Arus lalu lintas penghubung dari Andir ke Katapang, Dayeuhkolot ke Banjaran, Dayeuhkolot ke Ciparay dan dari Majalaya ke Rancaekek saat ini lumpuh total.

"Ada satu jalan alternatif melalui Cikarees namun kondisinya saat ini macet total," kata dia.

Selain banjir, dua desa di kecamatan yakni Kutawaringin dan Ibun terjadi longsoran tanah yang menutup akses jalan. Penerjunan alat berat dan alat lainnya untuk membersihkan longsoran pun terhambat karena akses ke dua wilayah tersebut masih lumpuh.

"Alat-alat berat dikerahkan tapi terkendala karena arus lalu lintas macet, logistik tersendat, lumpuh total," katanya.

Lanjutnya, saat ini korban terdampak banjir di tujuh kecamatan tercatat sekitar 30.000 jiwa. Diperkirakan ribuan diantaranya telah mengungsi ke tempat-tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung maupun intansi lainnya.

"Mereka mengungsi ke gedung-gedung pemerintah, aula kantor kelurahan, dan ke dataran lebih tinggi, masjid juga ada. Tapi ada pula yang masih bertahan terutama bagi yang memiliki rumah dua lantai atau lebih," kata dia. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018