Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengatakan Bandara Internasional Jawa Barat, di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka adalah Bandara pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh BUMD dan BUMN.

"Saya mengapresiasi adanya kerja sama yang dilakukan BIJB dan AP II. Ini sejarah baru, Bandara pertama yang dioperasikan BUMN dan BUMD sekaligus," kata Ahmad Heryawan, usai penandatanganan KSO antara PT BIJB dengan PT Angkasa Pura II, di Gedung Negara Pakuan Bandung, Senin.

Kerja sama ini, menurut dia, menjadi bagian dari sejarah mengingat dalam pengoperasian suatu Bandara melibatkan BUMN yakni PT Angkasa Pura dan BUMD sekaligus yakni PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

"Kita berharap dengan selesainya KSO antara PT BIJB dengan AP II ini ada sebuah kejelasan bahwa Bandara ini pasti jadi karena sudah KSO," kata Aher.

Ia berharap dengan adanya KSO antara PT BIJB dan PT Angkasa Pura II maka pengerjaan Bandara Kertajati yang tinggal 15 persen bisa dikebut sehingga bisa digunakan untuk pemberangkatan haji Jawa Barat pada tahun 2018.

"Insya Allah sesuai harapan Presiden tidak hanya diresmikan sebagai bandara baru tetapi Bandara Kertajati juga bisa digunakan sebagai embarkasih haji Jabar untuk keberangkatan haji tahun ini," kata dia.

Bandara Kertajati yang diharapkan banyak pihak untuk bisa beroperasi pada pertengahan 2018 sendiri sudah menyatakan kesiapannya. Sampai dengan pertengahan Januari 2018, wujud bandara sudah kian nyata.

PT BIJB yang langsung menjadi pelaksana pembangunan bandara seluas 1.800 hektare tersebut melaporkan sudah menyentuh angka 85 persen. Pembangunan sisi darat ini dibagi ke dalam tiga paket pengerjaan.

Paket satu yang digarap PT Adhi Karya (persero) Tbk. meliputi pekerjaan infrastruktur berupa ramp simpang susun, jalan utama, drainase, dan lansekap sudah rampung 100 persen.

Selanjutnya dipaket dua yakni pembangunan utama diarea terminal penumpang sudah mencapai 80 persen. Paket dua dengan penyedia jasa dari KSO PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP) Properti menggarap terminal, interior, pekerjaan facade dan atap boarding lounge.

Saat ini pengembang masih fokus merampungkan atap yang menyerupai ekor merak. Pemasangan atap seluas 40 ribu meter persegi ditargetkan rampung akhir Januari 2018 ini.

Adapun untuk paket tiga meliputi pembangunan gedung operasional yang dikerjakan PT Waskita Karya sudah mencapai tahap akhir atau di 92 persen. PT Waskita diberi tanggung jawab untuk mengerjakan sarana penunjang operasional bandara berupa incenerator, meteorologi, ground water tank, jalan kawasan, sub station dan perangkat keamanan kebakaran bandara.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018