Antaranews Jabar - Wakil Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman, menargetkan upaya pengendalian harga daging ayam selesai pekan ini, setelah melakukan sidak ke peternakan untuk mengkoordinasikan harga daging ayam tidak meroket.

Setelah sidak ke Pasar Induk Pasirhayam (PIP), bersama Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Cianjur, Jumat,guna melakukan kajian, mulai dari kebutuhan produksi, upah dan lainnya, sehingga dapat disesuaikan dengan harga jual di pasaran.

"Kami ingin pastikan berapa kebutuhan produksi saat ini, sehingga tidak ada yang bisa menaikan harga seenaknya. Mulai hari ini dikaji, targetnya besok harus sudah ada laporan," katanya.

Dia mengatakan, setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya segera melakukan sidak ke lapangan karena komunikasi dengan peternak perlu dilakukan, sekaligus memantau langsung produksi peternakan di Cianjur.

"Setelah laporan diterima, dari dinas langsung turun ke lapangan. Melihat kondisi di peternakan bagaimana, kalau ditemukan ada yang tidak sesuai atau alasan kenaikan harganya tidak masuk dengan perhitungan yang dibuat dinas, maka akan ditindak," katanya.

Pihaknya bersama Polres, tambah dia, akan melakukan diskusi untuk menetapkan harga daging ayam tersebut, jika setelah ditetapkan tidak diindahkan, akan dilakukan penindakan oleh reskrim Polres Cianjur, sesuai dengan kesepakatan bersama.

Seperti diberitakan harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Cianjur, terus meroket, bahkan harga perkilogram sempat menembus angka Rp40 ribu dan saat ini harga bertahan diangka Rp 38 ribu perkilogram.

"Sekarang harganya Rp 38 ribu, Jumat lalu sampai Rp 40 ribu perkilogram karena dari peternakan menaikan harga dengan dalih stok minim ," kata Andri Wlly (29) seorang pedagang ayam di Pasar Induk Pasir Hayam Cianjur.

Dia menjelaskan, kenaikan tersebut memang sering terjadi setiap menjelang hari besar, termasuk natal dan tahun baru, namun kenaikan tahun ini, paling tinggi dibandingkan hari libur keagamaan seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017