antarajabar - Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan menuturkan tim panelis untuk konvensi cawagub Jawa Barat untuk M Ridwan Kamil atau Emil di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 harus netral.

"Terkait adanya rencana konvensi yang akan dilakukan Kang Emil, menurut saya tim panelis harus memberi penilaian yang obyektif dan transparan terhadap masing-masing kandidat cawagub," kata Firman Manan ketika dihubungi melalui telepon, Senin.

Ridwan Kamil dan Partai NasDem sebelumnya mengusulkan diadakan konvensi untuk memiliki kandidat pendampingnya atau cawagub di Pilgub Jawa Barat 2018.

Saat ini, Emil telah menetapkan sembilan orang panelis untuk proses konvensi cawagub Jawa Barat tersebut.

Kesembilan panelis tersebut diantaranya Uu Rukmana (mantan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat), Popong Otje Djunjunan/Ceu Popong (saat ini anggota Fraksi Golkar di DPR RI), dan Tjetje Hidayat Padmadinata (politisi dan pendiri Angkatan Muda Siliwangi).

Firman mengatakan tim panelis dalam konvensi calon wakil gubernur yang akan berpasangan dengan Emil harus memiliki integritas dan obyektivitas yang baik dan penilaian terhadap masing-masing kandidat harus dilakukan sebaik mungkin, tanpa mengedepankan kesamaan latar belakang baik partai maupun kesamaan daerah.

Menurut Firman, tim panelis yang terdiri dari sembilan orang ini harus memberi penilaian yang obyektif dan transparan terhadap masing-masing kandidat.

Dia mengatakan penilaian yang diberikan harus berdasarkan kualitas kandidat bukan karena faktor kedekatan politik maupun kesamaan daerah.

Namun, dirinya menilai, independensi panelis bisa terganggu oleh adanya aviliasi terhadap salah satu partai.

Ia menjelaskan, dugaan itu tidak bisa dihindari karena adanya panelis yang memiliki kedekatan dengan Partai Golkar, partai pengusung Emil yang juga mengusulkan kadernya menjadi calon wakil gubernur.

"Tentu saja adanya aviliasi ke partai pengusung bisa berpengaruh. Memang ada persoalan ketika awalnya disebut tokoh-tokoh independen, tapi ada keterkaitan dengan tokoh tertentu," kata dia.

Oleh karena itu, dirinya berharap setiap panelis harus memiliki independensi dan integritas yang baik sehingga mampu memberi penilaian yang obyektif dan mereka dituntut bisa menanggalkan identitas partainya sehingga menempatkan diri sebagai tokoh yang berpengalaman di Jawa Barat.

"Saya berharap tidak ada keberpihakan. Harus obyektif, non partisan. Jangan bicara dengan merepresentasikan partai," katanya.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017