antarajabar - Negara Belanda memberikan bantuan berupa pendampingan dan pembinaan kepada kepada peternak dari di Jawa Barat melalui program Difslive (Indonesia-Dutch Programme on Food Security, Poultry & Dairy Sector)

Ruminant Specialist & Dairy Project Manager PT Trouw Nutrition Amin Sutiarto yang juga terlibat dalam program tersebut, Kamis, di Bandung, menuturkan program pendampingan peternak sapi perah yang digagas Indonesia-Belanda pantas untuk dijadikan contoh pengembangan sektor pangan.

Difslive telah melakukan pendampingan dan pembinaan kepada 18 orang peternak dari Kabupaten Garut dan Kuningan.

Ia mengatakan dengan bertumpu pada sinergi pihak akademisi, pihak swasta, dan pemerintah selama beberapa tahun program tersebut telah membuah hasil yakni hasil perahan susu peternak meningkat cepat, dan perbaikan manajemen peternakan yang cukup efisien.

Saat ini peternak yang mengikuti program memiliki pengetahuan baru terkait pakan tinggi nutrisi, berupa tanaman jagung, indigofera, dan rumput gajah.

Selain itu, para peternak diajarkan melakukan pembibitan, perawatan, hingga pengolahan bahan pakan tersebut sehingga mereka mulai meninggalkan bahan pakan yang rendah nutrisi dan sukar didapat, seperti jerami dan rerumputan liar.

Kemudian ada peningkatan fertilitas sapi, dari mulai masa birahi yang mencapai 150 hari, menjadi 60 hari dan juga tingkat produktivitas kandungan tiga hingga empat ekor dari 10 ekor meningkat hingga enam sampai delapan ekor sapi.

Lebih lanjut Amin Sutiarto mengungkapkan kunci kesuksesan program adalah melibatkan peran aktif masyarakat.

"Kami melakukan pendekatan kepada masyarakat, terutama dibantu oleh koperasi peternak, sehingga mereka juga berinisiatif dan ke depan jadi agen pengembangan apa yang sudah diterapkan,? katanya.

Menurut dia, Program melibatkan entitas koperasi yaitu KPGS Cikajang, Garut dan KPSP Saluyu, Kuningan dan anggota kedua koperasi kini dapat menikmati hasil lebih positif.

Ia mengatakan dari kasus KPGS Cikajang saat ini setiap ekor sapi perah berhasil menghasilkan 14,6 liter per hari dan sebelumnya hanya sekitar 11,9 liter dan KPSP Saluyu, para peternak mampu memerah hingga 14,7 liter dari seekor sapi per hari dan jumlah itu meningkat dari kondisi sebelumnya sebesar 11,2 liter per hari.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017