Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan di Jakarta, Jumat, bergerak menguat 30 poin atau 0,18 persen menjadi Rp16.646 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.676 per dolar AS.
 

Research & Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Tiffani Safinia mengatakan, kurs rupiah turut dipengaruhi revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Asian Development Bank (ADB).

“ADB menaikkan outlook 2025 dari 4,9 persen menjadi 5 persen, dan untuk 2026 dari 5 persen menjadi 5,1 persen,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Baru-baru ini, ADB meningkatkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5 persen lebih tinggi dibandingkan prakiraan sebelumnya yang dirilis pada September 2025 sebesar 4,9 persen.

Dalam laporan Asian Development Outlook (ADO) Desember 2025, ADB juga menaikkan proyeksi pertumbuhan Indonesia pada 2026 berada di angka 5,1 persen dari yang sebelumnya 5 persen.

Sementara inflasi diperkirakan tetap terkendali pada level 1,7 persen tahun ini dan naik menjadi 2,5 persen pada 2026.

Di sisi lain, pasar tetap berhati-hati menjelang rilis data tenaga kerja dan inflasi AS pekan depan yang dapat memicu volatilitas baru.


​​​​​​​

Melihat sentimen global, penguatan rupiah ditopang ditopang pelemahan dolar AS setelah The Fed kembali memangkas suku bunga 25 basis points (bps).

“Sentimen global cenderung positif, dengan indeks dolar berada di level terendah delapan minggu sehingga memberi ruang penguatan bagi rupiah,” ungkap Tiffani.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga bergerak menguat di level Rp16.652 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.668 per dolar AS.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah menguat seiring revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi RI oleh ADB

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025