Antarajabar.com - Petani bawang merah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengaku bahwa harga bawang sudah hampir satu tahun ini terus menurun dan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.

"Harga hancur ini sudah mulai sejak bulan Februari dan sampai sekarang harga bawang terus turun," kata Ketua Kelompok Tani Kecamatan Babakan Cirebon, Wasirudin di Cirebon, Selasa.

Wasirudin mengatakan harga bawang merah dari awal tahun ini hingga sekarang tidak pernah naik dan bahkan sekarang per kilogramnya hanya Rp7.000-8.000 saja.

Tentunya dengan kondisi seperti sekarang ini petani dipastikan merugi, kerugian yang dirasakan petani bawang merah tidak sedikit, terutama mereka yang menanam hingga beberapa hektar.

"Sampai saat ini harga tidak berpihak kepada kami, malah terus turun dan ini mengakibatkan modal tanam tidak pernah kembali," tuturnya.

Dia menjelaskan untuk situasi sekarang ini dengan harga bawang yang murah petani sangat merugi, karena ketika tidak dijual akan busuk dan kalau dijual harganya tidak sepadan.

Padahal kata dia, untuk pemeliharaan petani harus mengeluarkan Rp12.000 per kilogramnya, jadi dengan harga yang sekarang jelas modal pun tidak bisa kembali.

"Untuk itu kami para petani merugi Rp5.000 setiap kiogramnnya," ujarnya.

Sementara itu petani bawang lain Darmo menambahkan untuk satu kali tanam dengan ukuran lahan satu hektar dia harus mengeluarkan modal Rp 120 juta, namun setelah mereka panen, modal yang dikeluarkan tidak kembali alias rugi.

"Kalau panen sekarang itu untuk modal saja tidak menutup, padahal kita kan modalnya hutang," katanya.

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017