Antarajabar.com - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) dan Pemkab Cianjur, Jawa Barat, melakukan pendalaman dan pencegahan terkait dugaan penyebaran obat PCC di wilayah tersebut.

Kepala BNNK Cianjur Dr Basuki pada wartawan, Kamis mengatakan pihaknya masih mendalami dugaan adanya penyalahgunaan obat PCC di Cianjur yang mengakibatkan seorang pelajar harus dirawat intensif di RSUD Cianjur.

Pihaknya masih menunggu hasil labolatorium, apakah siswa tersebut positif pakai PCC atau jenis obat lainnya karena saat ini, berbagai jenis obat rentan disalahgunakan, namun pihaknya akan terus melakukan upaya pencegahan.

"Intinya generasi muda jangan sampai terjerumus mengunakan narkoba. Sehingga kami upayakan pencegahannya. Terkait peredaran PCC di Cianjur, kami akan berkoordinasi untuk melakukan razia obat-obatan ke sejumlah tempat," katanya.

Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, kalau siswa yang dirawat tersebut memang mengkonsumsi PCC, pihaknya akan melakukan razia dan pengawasan ke setiap apotik serta ke sekolah.

"Kami akan berkordinasi dengan BNNK dan kepolisian untuk melakukan razia ke sejumlah apotik dan tempat penjualan obat lainnya. Pengawasan harus lebih ditingkatkan termasuk orang tua," katanya.

Seperti diberitakan, beberapa orang siswa harus menjalani perawatan serius di RSUD Cianjur, diduga setelah mengkonsumsi obat PCC. JZA (62) ayah dari seorang siswa mengatakan, kondisi anaknya mengalami efek samping setelah mengkonsumsi obat yang di dapat dari temannya.

"Kami dapat kabar dari sekolah kalau anak kami sakit, namun apa sakitnya tidak ada yang tahu, namun perilakunya aneh.

Begitu sampai di rumah, perilakunya semakin aneh. Kalau bicara seperti sedang berhalusinasi, sambil meraba-raba barang yang ada di dekatnya," kata JZA.

Setelah mendapatkan pertolongan medis dan di infus selama semalaman, kondisi anaknya mulai membaik, meskipun belum sepenuhnya pulih. "Kami berharap tidak sampai fatal karena saya tahu anak saya tidak seperti ini. Selama ini kami selalu mengawasi pergaulanya," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017