Antarajabar.com - Aspinall Foundation mengirimkan sepuluh lutung jawa sub spesies lutung Jawa Timur ke pusat rehabilitasi Coban Talun di Batu untuk selanjutnya dilepasliarkan di kawasan hutan Kondang Merak.
"Pengiriman lutung jawa ini salah satu upaya BBKSDA Jabar yang bekerja sama dengan Aspinall Foundation dengan BBKSDA Jatim untuk penguatan populasi spesies lutung Jawa Timur," ujar Head Keeper Aspinal Sigit Ibrahim, di Stasiun Bandung, Selasa.
Sepuluh primata endemik ini terdiri atas tujuh jantan dan tiga betina. Enam di antaranya merupakan hasil repatriasi dari kebun binatang milik Aspinall di Inggris.
Menurut Sigit, enam lutung tersebut didatangkan dari Inggris awal 2017 dan dilakukan rehabilitasi untuk akhirnya siap diliarkan. Sedangkan empat lainnya merupakan hasil penegakkan hukum. Dua di antaranya berasal dari Jakarta dan dua lainnya dari Ciamis.
"Kesepuluh sudah menjalani proses rehabilitasi di pusat rehabilitasi primata jawa di Ciwidey. Sudah dipastikan oleh dokter hewan yang bertugas, hewan ini siap lepas siap dikirim," ujar dia.
Menurut dia, saat primata tersebut didapatkan, tidak bisa serta merta langsung dilepasliarkan. Mereka harus menjalani serangkaian proses rehabilitasi agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Apalagi primata yang selalu berinteraksi dengan manusia, membutuhkan waktu yang cukup lama, agar sifat alaminya kembali. Beberapa indikator siap dilepasliarkan yakni mulai meminati pakan alami, menjauhi interaksi dengan manusia, tidak terindikasi adanya penyakit menular.
Ia melanjutkan, sepuluh primata ini berusia tiga sampai 13 tahun dan beberapa di antaranya merupakan satu keluarga.
"Jadi memang sudah ada proses penggabungan di pusat rehabilitasi Ciwidey," kata dia.
Seluruh primata ini akan dikirimkan menggunaka kereta api Malabar dari Stasion Bandung pada pukul 16.00 WIB dan tiba keesokan harinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Pengiriman lutung jawa ini salah satu upaya BBKSDA Jabar yang bekerja sama dengan Aspinall Foundation dengan BBKSDA Jatim untuk penguatan populasi spesies lutung Jawa Timur," ujar Head Keeper Aspinal Sigit Ibrahim, di Stasiun Bandung, Selasa.
Sepuluh primata endemik ini terdiri atas tujuh jantan dan tiga betina. Enam di antaranya merupakan hasil repatriasi dari kebun binatang milik Aspinall di Inggris.
Menurut Sigit, enam lutung tersebut didatangkan dari Inggris awal 2017 dan dilakukan rehabilitasi untuk akhirnya siap diliarkan. Sedangkan empat lainnya merupakan hasil penegakkan hukum. Dua di antaranya berasal dari Jakarta dan dua lainnya dari Ciamis.
"Kesepuluh sudah menjalani proses rehabilitasi di pusat rehabilitasi primata jawa di Ciwidey. Sudah dipastikan oleh dokter hewan yang bertugas, hewan ini siap lepas siap dikirim," ujar dia.
Menurut dia, saat primata tersebut didapatkan, tidak bisa serta merta langsung dilepasliarkan. Mereka harus menjalani serangkaian proses rehabilitasi agar mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Apalagi primata yang selalu berinteraksi dengan manusia, membutuhkan waktu yang cukup lama, agar sifat alaminya kembali. Beberapa indikator siap dilepasliarkan yakni mulai meminati pakan alami, menjauhi interaksi dengan manusia, tidak terindikasi adanya penyakit menular.
Ia melanjutkan, sepuluh primata ini berusia tiga sampai 13 tahun dan beberapa di antaranya merupakan satu keluarga.
"Jadi memang sudah ada proses penggabungan di pusat rehabilitasi Ciwidey," kata dia.
Seluruh primata ini akan dikirimkan menggunaka kereta api Malabar dari Stasion Bandung pada pukul 16.00 WIB dan tiba keesokan harinya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017