Antarajabar.com - Ratusan ton ikan di kolam apung Waduk Jangari, Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat, mati kekurangan oksigen karena terjadi arus balik dari dasar ke permukaan, sehingga petani merugi miliaran rupiah.
"Untuk saat ini diperkirakan 300 ton ikan yang dipelihara petani mati. Pemicu terjadinya ketika cuaca ekstrem disertai turunnya hujan selama tiga hari terakhir," kata Aep Saepudin (42) pemilik kolam di Blok Jatinengang saat dihubungi Kamis.
Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir, menyebabkan aliran air di dasar waduk semakin deras sehingga membuat kotoran yang ada di dasar Jangari naik dan membawa racun.
Saat ini kata dia, kematian ikan terus bertambah dan diperkirakan kerugian akan terus bertambah. "Kejadian ratusan ton ikan mati sudah terjadi dalam tiga hari terakhir, sejak turun hujan," katanya.
Dia menjelaskan, upwelling kali ini tidak hanya menimpa ikan mas namun semua ikan yang dipelihara dalam kolam seperti ikan nila dan bawal yang biasanya cukup tahan dengan fenomena rutin setiap tahun itu.
Jumlah petani ikan yang kolamnya diterjang upwelling masih didata dan kemungkinan mencapai 100 orang. "Itu baru dari tiga blok, belum yang lain. Paling parah di Blok Maleber karena dekat muara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
"Untuk saat ini diperkirakan 300 ton ikan yang dipelihara petani mati. Pemicu terjadinya ketika cuaca ekstrem disertai turunnya hujan selama tiga hari terakhir," kata Aep Saepudin (42) pemilik kolam di Blok Jatinengang saat dihubungi Kamis.
Hujan yang terjadi beberapa hari terakhir, menyebabkan aliran air di dasar waduk semakin deras sehingga membuat kotoran yang ada di dasar Jangari naik dan membawa racun.
Saat ini kata dia, kematian ikan terus bertambah dan diperkirakan kerugian akan terus bertambah. "Kejadian ratusan ton ikan mati sudah terjadi dalam tiga hari terakhir, sejak turun hujan," katanya.
Dia menjelaskan, upwelling kali ini tidak hanya menimpa ikan mas namun semua ikan yang dipelihara dalam kolam seperti ikan nila dan bawal yang biasanya cukup tahan dengan fenomena rutin setiap tahun itu.
Jumlah petani ikan yang kolamnya diterjang upwelling masih didata dan kemungkinan mencapai 100 orang. "Itu baru dari tiga blok, belum yang lain. Paling parah di Blok Maleber karena dekat muara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017