Antarajabar.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan, pembangunan transportasi masa depan Light Rail Transit (LRT) Metro Capsule tinggal menunggu rapat Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) Provinsi Jawa Barat.



"Jadi kemarin tuh kalau rapat pembahasannya sudah selesai, tinggal formalnya di gubernur tinggal rapat BKPRD pengesahan dan penekanan di Jakarta oleh pak Menteri (Perhubungan)," ujar Didi di Bandung, Rabu.



Dalam rapat BPKRD nanti, akan membahas mengenai masalah administrasi yang dinilai masih ada kendala. Apabila rapat telah disepakati maka akan keluar surat rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan.



Menurut Didi, belum adanya rekomendasi ini membuat pemerintah pusat juga belum bisa menandatangani dokumen yang diperlukan untuk memulai proyek tersebut.



"Jadi nanti di BKPRD ada semacam rapat paripurnanya lalu diketok palu hasil dari rancangan LRT ini. Setelah itu baru disetujui Gubernur Jabar," kata dia.



Sebelumnya, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan target dimulainya pembangunan LRT pada Agustus 2017. Namun hingga memasuki pertengan bulan September, pembangunannya masih belum menunjukan tanda-tanda akan dimulai.



LRT ini akan menelan biaya investasi hingga Rp.1 triliun. Nantinya, LRT akan menempuh jarak enam kilometer dengan delapan stasiun yang bakal dilintasi.



Adapun untuk rencana pembangunannya sendiri, LRT Metro Kapsul ini akan dibagi dua tahap. Tahap pertama akan dibangun jalur dari Stasiun Bandung hingga Dalem Kaum sepanjang 3 kilometer.



Sementara untuk pembangunan tahap kedua, jalur yang telah dibangun tahap pertama akan diteruskan hingga ke Tegalega dan kembali ke stasiun Bandung sepanjang tiga kilometer. 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017