Antarajabar.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, mengklaim peningkatan pelayanan kesehatan terus membaik salah satunya dengan menurunan angka kematian ibu dan bayi serta pelaksanaan imunisasi terbaik.
        
Kepala Dinkes Cianjur, Tresna Gumilar, di Cianjur Kamis, mengatakan, saat ini AKI di Cianjur baru ada delapan kasus sementara AKB mencapai 19 kasus. Angka tersebut jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 49 kasus AKI dan 185 untuk AKB.
        
"Pertengahan tahun ini angkanya memang jauh menurun, sehingga Cianjur menjadi peringkat 17 dari 26 kabupaten/kota di Jawa Barat yang tingkat AKI/AKB-nya mulai membaik," katanya.
        
Dia menjelaskan, penanganan AKI dan AKB harus dimulai dari kondisi ibu, biasanya calon ibu di Cianjur pada masa remaja sering mengalami Anemia atau kekurangan darah yang dapat mempengaruhi keadaan ibu bayi saat melahirkan.
        
"30 persen perempuan di Cianjur sejak remaja putri mengalami anemia yang nantinya berpengaruh pada proses melahirkan. Makanya kami beri vitamin penambah darah untuk menangani permasalahn tersebut," katanya.
        
Pada saat hamil, tambah dia, permasalahan yang mempengaruhi kodisi ibu dan meningkatkan resiko kematian ibu dan bayi dikarenakan asupan gizi yang kurang baik. Sehingga pihaknya melakukan penanganan ibu hamil sejak awal masa kandungan.
        
"Jika selama proses kehamilan ditemukan ibu hamil yang kurang gizi atau terlihat dari pergelangan tangannya menyusut, akan diberi tambahan makanan untuk mengembalikan kondisi gizinya. Kualitas kehidupan pada anak tergantung pada masa kehamilan, makanya kami perhatikan betul masa kehamilan," katanya.
        
Sebagian besar asupan gizi tambahan diberikan pada ibu hamil dari kalangan tidak mampu, sehingga masalah ekonomi tidak menjadi masalah atau faktor tingginya AKI dan AKB di Cianjur.
        
Untuk penanganan AKI dan AKB, pihaknya menerapkan skala prioritas di beberapa wilayah yang dinilai angka kematian ibu dan bayi tinggi seperti di Kecamatan Ciranjang, Cikalong Kulon dan Cipanas.
        
"Dibeberapa kecamatan tersebut jumlah penduduknya tinggi dengan resiko kematian tinggi. Harapan kami ke depan AKI dan AKB di Cianjur terus menurun. Pasca kelahiran, Dinkes Cianjur melakukan penanganan untuk memastikan bayi tetap sehat, imunisasi secara berkala," katanya.
        
Dia menambahkan, program imunisasi di Cianjur menjadi yang terbaik di tingkat Jawa Barat."Cianjur mendapat predikat imunisasi terbaik di Jabar. Kami akan terus tingkatkan agar bayi selamaat saat lahir dan sehat pasca lahir hingga tumbuh dewasa," katanya.

    

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017