Antarajabar.com - UNESCO Global Geopark (UGG) dijadwalkan pada 1-4 Agustus meninjau  Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk menentukan apakah kawasan itu sesuai dengan kriteria kelas dunia.
        
"Benar, tanggal 1 hingga 4 Agustus 2017 UNESCO  melakukan visitasi ke Taman Nasional Geopark Ciletuh," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida, di Bandung, Senin.
        
Menurut dia, segala persiapan  telah dilakukan, baik infrastruktur maupun masyarakat di lokasi Taman Nasional Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi.
        
"Untuk menyambut tim penilaian, kami sudah pula melengkapi hal-hal yang memang belum lengkap, sesuai dengan arahan," kata dia.
       
Ia menuturkan, aspek kelengkapan infrastruktur yang telah dilengkapi, di antaranya, petunjuk jalan, panel-panel keterangan, petunjuk arah, air bersih, MCK, tempat sampah dan Geopark Information Centre (GIC).
        
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang hendak berwisata dan menikmati keindahan alam di sana, untuk menjaga kelestarian dan kebersihan sehingga lokasi wisata alam yang terletak di Jabar selatan ini mendapatkan penilaian baik dan ditetapkan menjadi Geopark versi UNESCO," kata dia.
        
Pengakuan kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai Geopark kelas dunia merupakan upaya yang terus digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
        
Dalam perwujudannya, Pemprov Jabar menggandeng sejumlah pihak, antara lain Universitas Padjadjaran, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan PT Biofarma, Tbk.
        
Terkait kerja sama dengan Unpad, Geopark Ciletuh-Palabuhanratu  sudah lama menjadi objek kajian Prof Ir Mega Fatimah Rosana, Guru Besar Fakultas Teknik Geologi Unpad selama 13 tahun. Ini didasari keunikan kawasan Ciletuh-Palabuhanratu yang kaya dengan potensi geologi, biodiversitas, dan keragaman budaya.
        
Kontribusi Universitas Padjadjaran dalam mengembangkan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi Geopark Global versi UNESCO didorong semakin kuat.
        
Kontribusi ini menjadi nilai tambah dibanding rencana pengusulan geopark lainnya di Indonesia. Unpad menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang terlibat dalam pengusulan geopark di Indonesia.
        
Pascapenetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional, Unpad terus mendorong peningkatan aktivitas riset di Ciletuh.
        
Walaupun fokus riset utama di Ciletuh terbagi menjadi tiga aspek, yaitu Geologi, Biodiversity, dan Budaya, Rektor Unpad Prof Tri Hanggono Achmad mendorong seluruh bidang keilmuan di kampusnya ikut melakukan riset di sana.
        
Tim UNESCO di Ciletuh-Palabuhanratu akan mengunjungi sejumlah potensi geopark di kawasan tersebut.
        
Mereka juga akan mengunjungi gedung Bumi Walagri Padjadjaran yang juga menjadi lokasi Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Unpad di Surade, Ujung Genteng, pada 3 Agutus.
        
Di lokasi tersebut, tim Puslit Geopark yang diketuai Prof Mega juga akan memamerkan beberapa aktivitas, dan hasil riset akademisi Unpad yang sudah dilakukan di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu.

    

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017