Antarajabar.com - Sebanyak 63 foto tunggal dan 12 foto seri tentang representasi dari hasil-hasil pembangunan, potensi, sumber daya alam hingga permasalahan di Provinsi Jawa Barat (Story Jabar) dipamerkan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, hingga 30 Juli 2017.
        
"Foto hasil jepretan 15 juru foto itu hadir memberi warna bagi derap kota, romantisme sejarah, potret anak muda kekinian, kemegahan masa lalu hingga potret kemiskinan yang memberi harapan untuk lebih baik," kata Kurator dari Pewarta Foto Indonesia selaku penyelenggara, Agung Kuncahya, Senin.
        
Ia mengatakan dikarenakan pameran foto bertempat di gedung sejarah Indonesia Menggugat, maka sebagai pembuka ditampilkan foto seri karya Aditya Herlambang Putra dengan judul "Dari Sudut Penjara Sang Proklamator".
        
Fotografer ini berusaha merekam bentuk visual interpretatifnya terhadap semangat sang revolusioner Soekarno-Hatta
   
Selanjutnya terdapat rangkaian foto-foto tunggal bencana banjir dan tanah longsor di Jabar yang turut memberikan peringatan agar terus menjaga sinergis antara manusia dan alam.
        
Foto seri yang membutuhkan waktu panjang juga ditampilkan dalam pameran ini adalah karya Reza Estily dan Bukbis Chandra yang merekam pencemaran sampah di sungai Citarum dan tradisi adu bagong. Kesabaran menunggu dan mengumpulkan kepingan momen jadi kunci karya mereka.
        
Selain itu masih banyak lagi foto-foto menarik pada pameran ini seperti foto tunggal mengenai hewan-hewan endemik di Jabar yang memperlihatkan sorot mata hewan tersebut yang dijadikan bahasa oleh juru foto untuk menghubungkan alam liar dengan manusia.
        
"Karya yang ditawarkan para juru foto PFI Bandung ini mungkin belum merata benar namun mari bersama kami menyusurinya, selamat menikmati," kata Agung Kuncahya.
        
Pameran foto Anushka yang diselenggarakan oleh Pewarta Foto Indonesia (PFI) Bandung secara resmi dibuka oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) di Gedung Indonesia Menggugat Kota Bandung, pada Minggu (23/7) malam.
        
"Saya mengapresiasi pameran foto ini mudah-mudahan ini menyimpan sebuah konsep besar, kami sangat mendukung sebab foto memberikan bahasa-bahasa yang lain selain tulisan," ujar Aher.
        
Kritik sosial melalui sebuah foto juga menurutnya, akan menjadikan pemerintah terkait bertindak cepat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat. Termasuk menggelorakan semangat sosial dengan tema foto sederhana namun sangat penting untuk diselesaikan.
        
"Saya kira sangat menarik seperti tema kebersihan walaupun sederhana tapi sangat penting," katanya.
        
Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya pameran foto yang memperlihatkan realita dan harapan masyarakat Jabar ini, ada positive impact dari masyarakat, akademisi atau pengambil kebijakan.
        
"Kita ingin ada positive impact yang dihasilkan melalui karya ini oleh masyarakat, akademisi dan para pengambil kebijakan," tutur Aher.
    

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017