Antarajabar.com - BNNK Cianjur, Jawa Barat, menilai wilayah Cianjur yang memiliki geografis pegunungan dan memiliki 75 kilometer panjang pantai, berpotensi dijadikan daerah lintasan distribusi narkotika dengan berbagai jenis.

Sehingga BNNK Cianjur, berkomitmen memerangi peredaran dan penggunaan barang haram tersebut. Lembaga yang dibentuk sebagai garda terdepan memerangi narkoba, tidak akan memberikan ruang kompromi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan.

Kepala BNNK Cianjur, Basuki di Cianjur Selasa, mengatakan, peredaran narkotika berbagai jenis seperti sabu, ganja, kokain dan berbagai obat-obatan terlarang cukup merata di wilayah tersebut, termasuk narkoba jenis baru yang belum terdintifikasi.

"Sedikitnya ada 50 jenis narkotika baru yang beredar di tengah-tengah wwarga termasuk yang belum teridentifikasi.

Kami fokus pada proses pencegahan dengan memberdayakan warga yang memiliki ketahanan pemberdayaan narkotika yaitu dengan melibatkan tokoh warga," katanya.

Dia menjelaskan, beratnya hukuman tidak menjamin atau membuat jera pengedar dan pengguna narkotika, termasuk luasnya wilayah Cianjur, menjadi satu persoalan yang dihadapi aparat penegak hukum termasuk pemerintah daerah, kepolisian dan TNI dalam memerangi peredaran narkotika.

"Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dimanfatkan bandar besar untuk melancarkan peredaran narkotika di seluruh Indonesia. Diperlukan kerjasama dari semua pihak, tidak hanya aparat penegak hukum yang bergerak tetapi peran warga dari berbagai kalanga sangat diperlukan," katanya.

Dia menuturkan, dalam kurun waktu enam bulan terakhir jajarannya telah menyerahkan tiga berkas kasus narkotika jenis sabu ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur.

"Selama ini, banyak informasi yang kami dapatkan dari warga perihal peredaran narkoba yang terjadi di lingkungannya masing-masing. Harapan kami ini akan terus dilakukan guna memberantas narkotika di wilayah Cianjur," katanya.

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017