Antarajabar.com - Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarnoputri menilai warga Korea Selatan dan Korea Utara masih menginginkan reunifikasi atau penyatuan kembali dua Korea.

Hal itu disampaikan Megawati karena saat ini warga Pulau Jeju, Korea Selatan, masih mengirimkan jeruk hasil perkebunannya untuk masyarakat Korea Utara.

"Saya sangat senang upaya Jeju untuk memberikan jeruknya diperkenalkan ke Korea Utara itu menunjukkan rakyat kedua pihak masih menginginkan reunifikasi terjadi," ujar Megawati, di Jeju, Selasa.

Megawati optimistis perdamaian antara dua Korea bisa terjadi. Menurut dia, Presiden Korsel Moon Jae-in telah meminta dirinya agar bersedia menjadi utusan Korsel untuk berdialog dengan Korea Utara.

"Presiden Moon Jae-in ingin saya menjadi utusan beliau pergi ke Korea Utara," ujar Megawati.

 
Politisi PDI Perjuangan, Herman Heri, yang ikut ke Jeju bersama rombongan Megawati menyampaikan kemungkinan Megawati akan bertolak ke Korea Utara empat bulan ke depan untuk membuka dialog reunifikasi ini.

Sejauh ini Megawati merupakan tokoh yang dihormati pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Bagi Megawati, Korea Utara bukan barang asing karena ayahnya, Bung Karno, bersahabat dengan pemimpin Korea Utara saat itu, Kim Il-sung, yang adalah kakek dari Jong-un.

Sebagai salah satu simbol persahabatan Indonesia dengan Korea Utara, saat itu Bung Karno menghadiahkan bunga anggrek silangan baru dari genus Dendrobium dari Indonesia kepada Kim senior, yang dinamai Dendrobium kim il-sungia.

Megawati, Senin (29/5), memenuhi undangan kehormatan Moon, yang menggantikan Park Geun-hye, di Blue House atau Rumah Biru, di Seoul. Dalam pertemuan itu, Moon meminta Megawati membantu proses reunifikasi Korea Selatan dan Korea Utara.

Megawati juga didaulat menjadi wakil Asia untuk menyerukan pesan perdamaian dalam forum tahunan The Jeju Forum for Peace and Prosperity.


Pewarta: Rangga Jingga

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017