Antarajabar.com - Presiden Joko Widodo mengunjungi masjid Niujie, Beijing, di sela-sela menghadiri Konferensi Kerja Sama Internasional One Belt, One Road, Minggu.
Begitu memasuki kompleks masjid yang dibangun pada tahun 996 Masehi itu, Jokowi yang mengenakan jas lengkap dan kopiah hitam itu disambut sejumlah pengurus masjid.
Setelah mengambil air wudhu, Jokowi menunaikan shalat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat di atas hamparan sajadah warna krem yang telah disediakan pengurus.
Kemudian Jokowi mendengarkan penjelasan mengenai sejarah berdirinya masjid terbesar di Beijing itu dari Ali Yang Gunjin yang sehari-hari bertindak selaku imam masjid tersebut.
Presiden kemudian memberikan kaligrafi Arab, mushaf Alquran berasal dari Indonesia, kopiah hitam, dan sepotong sarung kepada Imam Ali sebagai cendera mata khas Nusantara.
Sebaliknya, Imam Ali memberikan kenang-kenangan berupa kaligrafi Arab bertuliskan kalimat tauhid lengkap dengan terjemahan bahasa Mandarin dan buku mengenai perjalanan Islam di China.
Setelah itu, Jokowi menyempatkan diri menziarahi makam pendiri dan imam masjid Niujie, Syekh Ali Imaduddin dan Syekh Ahmad Alburthoni.
Di depan pusara makam yang berada di sudut kompleks masjid itu, Jokowi didampingi imam membaca doa ziarah kubur selama beberapa menit.
Dari makam, Presiden melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Asosiasi Muslim Tiongkok Yang Faming.
Selama kunjungan tersebut, Jokowi didampingi sejumlah menteri kabinet, di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Sumadi, Menteri Sekretaris Negata Pratikno, dan Duta Besar RI untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo.
Dalam kunjungan itu juga Presiden menyalami beberapa warga negara Indonesia yang tinggal di Beijing.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017
Begitu memasuki kompleks masjid yang dibangun pada tahun 996 Masehi itu, Jokowi yang mengenakan jas lengkap dan kopiah hitam itu disambut sejumlah pengurus masjid.
Setelah mengambil air wudhu, Jokowi menunaikan shalat sunnah tahiyyatul masjid dua rakaat di atas hamparan sajadah warna krem yang telah disediakan pengurus.
Kemudian Jokowi mendengarkan penjelasan mengenai sejarah berdirinya masjid terbesar di Beijing itu dari Ali Yang Gunjin yang sehari-hari bertindak selaku imam masjid tersebut.
Presiden kemudian memberikan kaligrafi Arab, mushaf Alquran berasal dari Indonesia, kopiah hitam, dan sepotong sarung kepada Imam Ali sebagai cendera mata khas Nusantara.
Sebaliknya, Imam Ali memberikan kenang-kenangan berupa kaligrafi Arab bertuliskan kalimat tauhid lengkap dengan terjemahan bahasa Mandarin dan buku mengenai perjalanan Islam di China.
Setelah itu, Jokowi menyempatkan diri menziarahi makam pendiri dan imam masjid Niujie, Syekh Ali Imaduddin dan Syekh Ahmad Alburthoni.
Di depan pusara makam yang berada di sudut kompleks masjid itu, Jokowi didampingi imam membaca doa ziarah kubur selama beberapa menit.
Dari makam, Presiden melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Asosiasi Muslim Tiongkok Yang Faming.
Selama kunjungan tersebut, Jokowi didampingi sejumlah menteri kabinet, di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Sumadi, Menteri Sekretaris Negata Pratikno, dan Duta Besar RI untuk Tiongkok Soegeng Rahardjo.
Dalam kunjungan itu juga Presiden menyalami beberapa warga negara Indonesia yang tinggal di Beijing.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017