Antarajabar.com - Hasil survei dari Indo Barometer menyatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan adalah 52,8 persen sementara tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar adalah 42,5 persen.

"Untuk tingkap kepuasan kinerja seorang kepala daerah, idealnya menurut survei kami memang harus ada di angka 70 persen dan paling bagus itu bisa menyentuh angka 80 persen. Tingkat kepuasan kinerja Ahmad Heryawan adalah 52,8 persen menyataan puas, 41 persen menyatakan tidak puas dan 6,3 persen menyatakan tidak tahu," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari di Bandung, Kamis.

Menurut dia, dari distribusi kepuasan terhadap kinerja Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tersebut, maka pemilih yang merasa puas dan tidak puas lebih mendukung Ridwan Kamil.

Ia menuturkan jika dengan tingkat tingkat kepuasan kinerja di angka tersebut dan Ahmad Heryawan kembali untuk memutuskan maju kembali pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 maka besar kemungkinan akan kalah pada Pilgub Jabar tersebut.

"Tapi ini kan tidak mungkin Ahmad Heryawan maju kembali di Pilgub Jabar 2018, karena sudah dua periode. Namun hitungan demikian, jika maju kembali sementara tingkat kepuasanya hanya di angka tersebut (52,8 persen) maka dia akan kalah," kata Qodari.

Indo Barometer sebelumnya telah melakukan survei di Provinsi Jawa Barat dengan tajuk "Permasalahan Jawa Barat dan Peluang Calon Gubernur 2018" yang dilaksanakan pada 27 Februari hingga 7 Maret 2017.

Adapun jumlah respondennya, kata dia, ialah 800 orang serta margin of error kurang lebih 3,45 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Sementara untuk maksud dan tujuan survei untuk melihat permasalahan di Jawa Barat serta peluang calon gubernur 2018," kata Qodari.

Dalam survei tersebut, lanjut dia, ada lima permasalahan terpenting di Provinsi Jawa Barat menurut publik saat diajukan pertanyaan terbuka.

Ia mengatakan permasalahan pertama adalah sulitnya mencari lapangan pekerjaan (18,5 persen), kedua mahalnya harga kebutuhan pokok (12,9 persen), ketiga sulitnya kondisi ekonomi rakyat (11,6 persen), keempat kondisi jalan buruk dan belum diaspal (10,4 persen) dan kelima sering terjadi bencana alam (6,5 persen).

Sementara lima prioritas pembenahan untuk gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 adalah menciptakan lapangan kerja yang luas (19 persen), pembangunan infrastruktur (14,4 persen), pendidikan murah/gratis (6,8 persen), mengentaskan kemiskinan (6 persen) dan mengendalikan harta kebutuhan pokok (5,4 persen).

"Mayoritas responden mengeluhkan tentang masalah ekonomi. Sehingga masalah ekonomi ini menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi calon gubernur Jawa Barat 2018," kata dia. 

Pewarta:

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017