Antarajabar.com - Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengakui masih kurang dalam melakukan vaksinasi unggas  karena jumlah vaksin yang tersedia tidak mencukupi.

"Vaksin yang disalurkan hanya kepada masyarakat yang menggunakan metode pembuatan kandang dan untuk unggas yang kategori tidak di kandang atau liar terpaksa tidak kami vaksin, karena kurangnya vaksin," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Ali Efendi di Cirebon, Selasa.

Populasi unggas di Kabupaten Cirebon  diperkirakan mencapai tiga juta ekor, namun tahun ini total jumlah vaksin yang akan disalurkan sebanyak 75.000 dan jumlah tersebut hanya disalurkan kepada  peternak hewan saja.

Ali mengakui masih sedikit hewan unggas yang terlindungi oleh vaksin dan mendapatkan perlakuan layak dan maraknya jumlah peternak di Kabupaten Cirebon menjadi rawan atas penyebaran virus ini.

Dia melanjutkan belum semua masyarakat sadar lingkungan dan dampak dalam setiap pemeliharaan unggas, seperti pembuatan dan pengelolaan sanitasi yang bagus hingga kesadaran akan pentingnya pemberian vaksin.

"Kalau bicara potensi sebaran flu burung itu hampir menyeluruh, karena tergantung iklim dan kebiasaan masyarakat memelihara unggas apakah kandangnya memiliki sanitasi baik atau tidak," tuturnya.

"Namun kami upayakan terus melakukan sosialisasi," lanjutnya.

Beberapa hari ini di Kabupaten Cirebon tengah digegerkan dengan maraknya wabah flu burung, dimana sejumlah hewan unggas milik warga mendadak mati dan bahkan salah seorang warga meninggal akibat diduga terkena virus Flu Burung.

Pihaknya sudah bertemu dengan keluarga korban yang meninggal diduga terkena flu burung di Desa Pangenan Kabupaten Cirebon dan saat berkunjung ke kediaman korban, petugas langsung melakukan pemeriksaan terhadap hewan ayam yang dipelihara.

"Peliharaan unggas korban kami periksa, namun hasilnya negatif," katanya.

Namun, saat dilakukan pengecekan di kandang itik yang lokasinya sekiar 400 meter dari rumah korban hasilnya 105 ekor itik positif terkena flu burung, katanya. 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017