Antarajabar.com - DPRD Jawa Barat menyatakan hasil survei dari Indonesia Strategic Institute (INSTRAT) yang menyatakan 47 persen publik mengaku puas dengan kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar harus menjadi bahan evaluasi untuk lembaga eksekutif agar bekerja lebih baik lagi.
        
"DPRD sebagai bagian dari pemerintahan daerah menilai hasil survei soal kepuasan publik kemarin itu harus dijadikan bahan evaluasi bagi eksekutif. Artinya 47 persen dalam survei itu menunjukkan angka maksimal," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Rabu.
        
Menurut dia, berkaca dari hasil survei tersebut maka Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar harus lebih meningkatkan lagi kinerja mereka untuk membangun Provinsi Jawa Barat menjadi lebih baik lagi.
        
"Saya kira ada beberapa hal yang memaang harus diperbaiki dan evaluasi seperti masalah lapangan kerja, stabilitas harga-harga kebutuhan pokok," kata Ineu.
        
Menurut dia, kepuasan publik terhadap kinerja lembaga eksekutif dinyatakan tinggi jika angkanya berada di atas 50 persen lebih.
         
"Saya kira kalau sudah di atas 50 persen, seperti 75 persen itu sudah bagus ya. Walaupun sekarang masih di bawah 50 persen, tapi sudah cukup bagus dan kita bisa rasakan pembangunannya," kata dia.
        
Sebelumnya survei lembaga pengkajian isu strategis, politik dan sosial humaniora, yakni Indonesia Strategic Institute (INSTRAT) menyatakan 47 persen publik mengaku puas dengan kinerja dari Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar.
        
"Sebanyak 47 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja Aher dan Demiz (Deddy Mizwar), 28 persen tidak puas, dan 25 persen menjawab tidak tahu," kata Direktur Eksekutif Indonesia Strategic Institute (INSTRAT) Jalu Pradhono Priambodo beberapa waktu lalu.
        
Ia menuturkan survei tersebut juga memotret tentang tingkat kepuasan di Jawa Barat yakni sebanyak 50 persen responden menyatakan perubahan di Jawa Barat semakin baik, 37 persen menyatakan perubahan di Jawa Barat semakin buruk dan 13 persen menyatakan tidak tahu.
        
"Kemudian untuk persepsi kebanggaan dan kebahagian, sebanyak 93 persen responden menyatakan bangga dengan Jawa Barat dan dua persen menyatakan tidak bangga serta lima persen menyatakan tidak tahu," kata dia.
        
Menurut dia, persepsi publik terhadap isu kesejahteraan menempati posisi teratas pada persepsi masalah umum bagi responden yakni mencapai 44,8 persen, diikuti dengan isu lapangan kerja 22,1 persen, dan harga kebutuhan pokok 10 persen.

   


Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017