Antarajabar.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan luas arelan penanaman padi pada Bulan Juli dan Agustus tidak lagi kendor sehingga menjamin ketersediaan beras aman di akhir dan awal tahun.

"Pada tahun 2016 ini, realisasi penanaman padi pada Juli dan Agustus hampir satu juta hektar. Kami tekankan kepada daerah untuk menekankan luasan penanaman dan tidak menyerah dengan keadaan musim kering," kata Menteri Andi Amran Sulaiman saat menjadi pemateri pada Apel Danrem dan Dandim Terpusat tahun anggaran 2016 di Secara TNI AD Kota Bandung, Senin.

Dengan luasan penanaman yang meningkat dua kali lipat itu, menurut dia dapat mengatasi problem penurunan stok pangan di musim paceklik pada bulan-bulan peralihan tahun.

Ia menyebutkan telah melakukan penelaahan sejarah luasan penanaman padi yang dilakukannya sejak tahun 2000. Berdasarkan data menunjukkan luasan tanam padi pada Juli tidak pernah melebihi 800 ribu hektar, sedangkan pada Agustus tidak pernah melebihi angka 600 ribu hektar.

Kondisi itu, kata dia, berlangsung juga sejak Indonesia berdiri selama 70 tahun. Penyebabnya adalah adanya musim kering yang mengakibatkan kekeringan.

Namun Amran Sulaiman menyebutkan, pihaknya telah merubah rumus dan grafik tersebut. Penurunan luas penanaman pada Juli hingga September yang mengakibatkan stok pangan berkurang di akhir dan awal tahun itu menjadi pangkal masalahnya.

Pihaknya menggenjot penanaman pada Juli hingga Agustus dengan luasan rata-rata mendekati sejuta hektare per bulannya. Hasilnya pada Juli 2016 penanaman lahan mencapai 917.157 hektare, kemudian Agustus 918.130 hektare dan September 1.193.775 hektare.

"Angka luasan tanam pada periode Juli - September 2016 itu tertinggi dalam sejarah pertanian kita. Semua potensi dikerahkan, salah satunya mengoptimalkan irigasi tersier dan memperbaikin infrastruktur sehingga menjadi bagian tercapainya swasembada beras nasional," katanya.

Ia menyebutkan angka luasan tanam itu mendekati sejuta hektare, sehingga diharapan di akhir dan awal tahun yakni Desember hingga Februari stok beras tidak lagi terkendala.

Menteri Pertanian menegaskan, ia sendiri melakukan kontrol dan pemantauan luasan tanam per hari. Selain luasan tanam padi juga jagung, kedelai dan lainnya.

"Bila ada laporan luas tanam yang mengalami penurunan pada hari itu, saya langsung kontak dinasnya di daerahnya, kendalanya apa dan kenapa itu bisa terjadi. Penanganan hama juga menjadi prioritas kami," katanya.
 
Menteri mendorong para petani untuk bekerja lebih taktis, efektif dan cerdas. Salah satu pendukung peningkatan luas areal tanam itu adala lain dengan memaksimalkan alat produksi pertanian (alsintan) salah satunya penggunaan traktor tangan.

"Alsintan kami dorong untuk dikedepankan dalam pengolahan lahan karena akan mengefektifkan pengolahan lahan. Bila menggunakan tenaga manusia butuh waktu sepekan, maka dengan traktor tangan cukup sehari. Itu mendukung proses percepatan tanam dan produksi lebih efektif," katanya.

Ia mengakui dalam dua tahun ini dunia pertanian di Indonesia dihadapkan dengan dua fenomena yakni el-nino yang kemudian disusul el-nina yang terjadi sekarang ini. Namun diharapkan dengan efektifitas kinerja petani, diharapkan semuanya bisa diatasi.

Selain itu hambatan kebiasaan petani di sejumlah daerah yang tidak melakukan penanaman pada saat atau bulan-bulan tertentu juga lambat laun diatasi melaui pendekatan rasional sehingga perluasan tanam tetap bisa direalisasikan.

"Kita berikan pendekatan bagi mereka, saya kirim benih yang cukup, pendampingan. Dan bila ada gagal panen akibat bencana, kita siapkan mekanisme asuransi buat petani," katanya.  

Menteri Pertanian menjadi pemateri pada Apel Danrem dan Dandim Terpusat di Secara AD. Pada kesempatan itu menteri menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada prajurit TNI yang telah andil dalam program peningkatan produksi beras nasional melalui program pencetakan lahan pertanian baru dan peningkatan produksi beras di daerah.

Setelah memberikan materi di hadapan para perwira TNI AD itu, Menteri Pertanian melakukan peninjauan ke Balai Inseminasi Buatan (BIB) di Jalan Kayu Ambon Lembang Kabupaten Bandung Barat. Kunjunganya itu terkait dengan upaya pemerintah untuk mempercepat dan menambah populasi sapi potong untuk memenuhi  kebutuhan dalam negeri. Progam inseminasi buatan itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengembangbiakan sapi potong.
  

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016