Antarajabar.com - Perkembangan komik Indonesia di masa mendatang akan banyak berintegrasi dengan media lain seperti games, film, dan animasi, kata penulis komik berjudul Only Human dan Inheritage, Mukhlis Nur di Bandung, Senin.
"Dunia komik di tanah air saat ini cukup positif dan ke depan akan banyak bersinergi dengan media lain seperti games, film maupun animasi," kata Mukhlis Nur.
Ia menyatakan industri komik Indonesia diharapkan bisa lebih stabil karena saat ini masih di awal-awal perkembangan.
Dari segi ekonomi finansial dan bisnis masih baru berkembang dan menunggu suatu saat industri komik di Indonesia mapan dan bisa berintegrasi dengan industri lain sepertihalnya yang terjadi di Jepang
.
"Diharapkan ke depannya menjadi sebuah industri kreatif yang berkesinambungan,” katanya.
Di lain pihak, kata dia tantang yang dihadapi komikus Indonesia saat ini adalah bersaing dari segi ciri khas. Jumlah komik Indonesia yang semakin banyak menuntut para komikus untuk bisa tampil beda dan dikenal pembaca.
Selain itu sosialisasi dan promosi juga diperlukan untuk mengambil segmen tepat bagi komik yang diluncurkan.
“Sekarang sudah mulai jadi pengetahuan yang umum bahwa komik indonesia itu ada. Bila jaman saya dulu masih banyak yang belum tahu bila komik Indonesia itu sudah ada,” katanya.
Lebih lanjut ia menyatakan, saat ini sudah banyak penerbit yang berani menerbitkan komik-komik Indonesia dengan angka penjualan yang juga terus meningkat. Komikus Indonesia juga sudah bersaing komikus lain untuk menerbitkan karyanya.
Selain melalui jalur penerbitan, komikus saat ini juga banyak yang menggunakan media sosial dalam mempublikasikan komiknya.
“Lewat media sosial kita jadi lebih mudah promosi. Dulu karena tidak ada media sosial, orang mengandalkan melihat di toko buku. Bahkan sekarang tidak harus dari penerbit, sebagai indie pun lebih gampang,” kata Mukhlis.
Penikmat komik Indonesia datang dari usia yang beragam. Bila dulu kebanyakan komik yang beredar dikhususkan untuk pembaca remaja, saat ini sudah banyak komik Indonesia untuk pembaca anak-anak dan dewasa.
“Sekarang orang dewasa sudah mulai sadar untuk menghargai dan membeli komik indonesia. Segmen pembaca komik saya sendiri rata-rata sekitar 13 tahun sampai 30 tahun-an,” kata penulis komik Only Human yang memenangkan penghargaan Bronze Award dalam International Manga Award ke-8 itu menambakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016
"Dunia komik di tanah air saat ini cukup positif dan ke depan akan banyak bersinergi dengan media lain seperti games, film maupun animasi," kata Mukhlis Nur.
Ia menyatakan industri komik Indonesia diharapkan bisa lebih stabil karena saat ini masih di awal-awal perkembangan.
Dari segi ekonomi finansial dan bisnis masih baru berkembang dan menunggu suatu saat industri komik di Indonesia mapan dan bisa berintegrasi dengan industri lain sepertihalnya yang terjadi di Jepang
.
"Diharapkan ke depannya menjadi sebuah industri kreatif yang berkesinambungan,” katanya.
Di lain pihak, kata dia tantang yang dihadapi komikus Indonesia saat ini adalah bersaing dari segi ciri khas. Jumlah komik Indonesia yang semakin banyak menuntut para komikus untuk bisa tampil beda dan dikenal pembaca.
Selain itu sosialisasi dan promosi juga diperlukan untuk mengambil segmen tepat bagi komik yang diluncurkan.
“Sekarang sudah mulai jadi pengetahuan yang umum bahwa komik indonesia itu ada. Bila jaman saya dulu masih banyak yang belum tahu bila komik Indonesia itu sudah ada,” katanya.
Lebih lanjut ia menyatakan, saat ini sudah banyak penerbit yang berani menerbitkan komik-komik Indonesia dengan angka penjualan yang juga terus meningkat. Komikus Indonesia juga sudah bersaing komikus lain untuk menerbitkan karyanya.
Selain melalui jalur penerbitan, komikus saat ini juga banyak yang menggunakan media sosial dalam mempublikasikan komiknya.
“Lewat media sosial kita jadi lebih mudah promosi. Dulu karena tidak ada media sosial, orang mengandalkan melihat di toko buku. Bahkan sekarang tidak harus dari penerbit, sebagai indie pun lebih gampang,” kata Mukhlis.
Penikmat komik Indonesia datang dari usia yang beragam. Bila dulu kebanyakan komik yang beredar dikhususkan untuk pembaca remaja, saat ini sudah banyak komik Indonesia untuk pembaca anak-anak dan dewasa.
“Sekarang orang dewasa sudah mulai sadar untuk menghargai dan membeli komik indonesia. Segmen pembaca komik saya sendiri rata-rata sekitar 13 tahun sampai 30 tahun-an,” kata penulis komik Only Human yang memenangkan penghargaan Bronze Award dalam International Manga Award ke-8 itu menambakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016