Antarajabar.com - Gubernur Jawa Barat selaku Ketua Umum Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX 2016 Jawa Barat Ahmad Heryawan akan memulihan rumput Stadion Utama Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) usai penyelenggaraan PON.

"Sebelum PON, kami bahkan sudah memiliki komitmen bersama manajemen GBLA soal anggaran recovery rumput karena sebulan lamanya rumput ditutup. Jadi, kami sudah pikirkan dari awal, dan ini kan dipakai untuk kepentingan nama baik Jawa Barat juga pamor GBLA itu sendiri dengan dijadikannya sebagai tempat pembukaan dan penutupan PON," kata Ahmad Heryawan dalam siaran tertulis yang diterima di Bandung, Selasa.

Pria yang akrab disapa Aher ini sudah menerima laporan dari PB PON XIX /Peparnas XVA maupun publik dan langsung menugaskan timnya untuk mentaksasi dan memulai proses pemulihan.

Menurut dia, para pihak juga tak perlu resah karena selain anggaran sudah disiapkan, PB PON juga sudah menerjukan tim ahli rumput yang menangani kerusakan namun memang butuh kesabaran agar tim bekerja maksimal dan rumput stadion kembali normal.

"Kekuatan akar rumput GBLA itu solid. Daun akan kuning karena ditutup sebulan, tapi itu tidak mati. Tim ahli rumput sudah mulai bekerja, beri kami waktu dan mohon kesabaran semua pihak," katanya.

Pemprov Jabar, kata dia, sudah pula menghitung kemungkinan terburuk seperti mengalokasikan anggaran untuk pergantian total rumput pada stadion.

Ia meminta para pihak untuk tidak meragukan komitmen provinsi terhadap stadion tersebut. Dari total pembangunan Stadion GLBA beberapa tahun lalu 60 persen anggaran berasal dari Pemprov Jabar.

"Gubernur juga bobotoh, tidak mungkin merugikan tim kebanggaan. Justru dengan adanya PON, GBLA makin mumpuni digunakan pertandingan sepakbola, khususnya bagi Persib Bandung," katanya.

Ia menyebutkan beberapa aspek kekurangan eksisting stadion justru digarap dan disempurnakan melalui skema pembiayaan operasional PON yakni mlai dari penerangan jalan, sistem kelistrikan, instalasi air bersih, penyempurnaan lahan parkir, CCTV, cat bangunan, dan lain-lain.

Ia mengatakan yang tidak kalah penting, pintu tol kilometer 149 pun bisa segera dibuka untuk umum karena dikebut pelaksanaannya oleh pemprov, pemkot dan pemerintah pusat salah satunya demi membuka akses menuju Stadion GBLA sehingga selepas PON, makin mudah saja menuju GLBA.

Sementara itu, Bidang Upacara PB PON XIX Satria Yanuar Akbar mengatakan, ada delapan tahapan pemulihan yang akan dilakukan timnya yakni pertama, pemeriksaan daun dan beberapa ruas daun akan mengalami kematian dan terlepas dari akar utama, sehingga pekerja akan menyisir dan memisahkan rumput yang mati dan melakukan penyiangan.

"Setelah disisir akan dilakukan pemampatan dan pemberian nutrisi. Setelah rumput mati terlepas, rongga dasar agregat akan diberikan pemadatan dan diisi campuran nutrisi tanah. Hal ini akan merangsang pemberian nutrisi dan percepatan pertumbuhan tunas baru," katanya.

Langkah selanjutnya, kata dia, menentukan keasaman tanah dan setiap jenis rumput membutuhkan tingkat keasaman berbeda guna menghasilkan pertumbuhan tanah optimum serta diilakukan metoda perekayasaan PH agar rumput jenis Zoya Mer yang akan ditanam di Stadion GBLA mendapatkan medium ideal dan dapat dilaksanakan percepatan pertumbuhan.

Setelah didapatkan Ph ideal, kata dia, dilakukan pemberian nutrisi tambahan bagi rumput. Selepas itu, dilakukan pemberian microba dan materi organik, proses oksidasi pada rumput baru, penyemaian rumput baru, dan terakhir perawatan rumput baru.

"Dalam proses ideal, dibutuhkan waktu 60 hari untuk dapat menjadikan rumput sehat seperti semula. Kami akan terus bekerja agar Stadion GLBA bisa kembali digunakan untuk kepentingan seluruh masyarakat Jawa Barat," kata Satria.  (*)

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016