Antarajabar.com - Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat seratusan ton hasil tangkapan nelayan menjadi sasaran dan digondol perompak di perairan Lampung  dan sekitarnya.
      
"Kalau dihitung pasti sudah ratusan ton yang digondol para perompak, kan sudah tiga bulan lebih perompak terus meneror," kata ketua Serikat Nelayan Indonesia Kabupaten Cirebon Ribut Bachtiar di Cirebon, Senin.
     
Data yang dikumpulkan oleh Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Cirebon, ada sekitar 250 kapal lebih yang sudah menjadi korban perompakan di Perairan Lampung.
       
Ribut menuturkan seluruh anggotanya pernah mengalami perompakan di Perairan lampung tersebut.
       
Dalam sekali perjalanan, perompak biasanya berhasil merampas sekitar 8 kwintal hasil tangkapan nelayan, jumlah tersebut berlaku untuk nelayan Cirebon yang perahunya tidak begitu besar dibandingkan dengan nelayan dari Karawang.
       
"Rekan kami dari Karawang juga menjadi korban rompak dan sekali dirompak bisa sampai 1 tone hasil tangkapan, karena kapalnya juga besar," tuturnya.
       
Ia menambahkan kalau di rupiahkan jumlah kerugian yang diderita oleh para nelayan dalam tiga bulan terakhir ini, sudah mencapai miliaran rupiah.
       
Sementara itu Samir (65) pemilik kapal mengaku mengalami kerugian dalam tiga bulan terakhir, karena setiap berlayar kapalnya sering menjadi korban perompakan di Lampung.
       
Samir mengatakan sebelum marak perompakan, ABK yang bekerja bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp6 juta dalam setiap bulannya.
       
"Namun dengan marakanya perompakan saya malah sering mengalami kerugian dan sekarang mending tidak melaut dulu," tambahnya.

Pewarta: khaerul Izan

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016