Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat, mencatat sebanyak 2.553 warga memilih untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman akibat bencana banjir yang melanda tiga kecamatan di daerah itu.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska mengatakan bencana yang terjadi sejak Minggu, (9/3) akibat meluapnya Sungai Cikapundung Kolot seiring intensitas hujan yang tinggi tersebut menyebabkan ribuan rumah penduduk terendam.

“Titik pengungsian ada di 11 titik yang terdiri dari tiga kecamatan yang terdampak banjir yakni Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot dan Baleendah,” kata Uka di Kabupaten Bandung, Rabu.

Baca juga: Status darurat banjir Kabupaten Bandung berlaku 10-24 Februari 2025

Uka mengatakan banjir yang melanda wilayah Kabupaten Bandung telah mengganggu aktivitas warga, termasuk kebutuhan dasar seperti memasak dan beraktivitas sehari-hari.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah hadir dengan berbagai bantuan, termasuk makanan, air bersih, serta pemeriksaan kesehatan bagi para pengungsi.

“Kami telah mendirikan tenda pleton yang aman dari banjir. Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kesehatan para pengungsi,” kata dia.

Dia menyampaikan intervensi darurat yang dilakukan berupa distribusi bantuan logistik seperti makanan siap saji, air bersih, dan layanan pembersihan ke lokasi terdampak banjir.

"Untuk penanganan korban banjir itu, dibutuhkan alat kebersihan, sembako, air mineral, terpal, matras dan selimut," katanya.

Selain itu, Uka mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem di Jawa Barat beberapa hari ke depan karena mengingat bahwa musim hujan masih akan berlangsung hingga April mendatang.

“Masyarakat diminta terus memantau perkembangan cuaca dan meningkatkan kesiapsiagaan guna menghindari dampak yang lebih besar,” kata Uka.

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Riza Fahriza


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025