Antarajabar.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menuturkan sosok Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri bukan hanya sebagai ketua partai politik, namun juga  sosok ibu bangsa yang senantiasi melontarkan gagasan-gagasan strategis tentang bangsa ini.
        
"Sehingga saya pikir sangat pantas, layak dan patut kalau hari ini kemudian Universitas Padjadjaran Bandung memberikan anugerah gelar doktor honoris causa kepada Ibu Megawati hari ini," kata Dedi Mulyadi, usai menghadiri acara Penganugerahan Gelar Doktor Honoris Causa dalam Bidang Ilmu Politik dan Pemerintahan kepada Megawati Soekarnoputi dari Unpad, di Grha Sanusi Universitas Padjadjaran Kota Bandung, Rabu.
        
Ia menuturkan ada sejumlah hal yang bisa diambil dari orasi ilmiah berjudul "Bernegara Dengan Satu Keyakinan Ideologi" Ketua Umum DPP PDI Perjuangan tersebut diantaranya ialah pertama kesadaran tentang Pancasila sebagai ideologio bangsa.
        
"Sehingga negara harus segera melakukan langkah-langkah konstitusional untuk menata semangat kehidupan ber-Pancasila. Jadi Pancasila tidak menjadi tafsir rezim yang dalam setiap rezim memiliki tafsir tersendiri terhadap Pancasila," kata dia.
        
Kedua, lanjut Dedi, adalah tentang rasa keadilan masyarakat yakni masyarakat saat ini harus mendapatkan perlindungan lebih lanjut. "Kalau kemarin Ibu Megawati menggagas jaminan kesehatan, hari tua, pendidikan. Maka jaminan itu jangan sekedar ada. namun harus lebih memberikan perlindungan yang menyeluruh untuk masyarakat," kata dia.
        
Hal ketiga yang bisa diambil dari orasi ilmiah Megawati Soekarnoputri tersebut, menurutnya, adalah tentang kedaulatan negara meliputi penguasaan laut yang tidak boleh ada batasan antara kabupaten atau provinsi karena itu merupakan zona yang sangat terbuka.
        
"Hal keempat yang saya catat dari orasi ilmiah Ibu Mega tadi adalah tentang kemandirian ekonomi bangsa. Bahwa kita memiliki kekayaan cukup, kemampuan keuangan cukup manakala birokrasi memiliki aspek perencanaan keuangan yang memadai yang berorinetasi kepada kepentingan publik," kata dia.
        
Menurut dia, selama ini keuangan di negara ini lebih banyak untuk keperluan aspek administratif di pemerintahan dan kegiatan yang tidak memiliki efektivitas untuk kepentingan publik. "Tetapi persoalan ini berbenturan dengan politik akomodatif dan kelembagaan negara dan badan serta dinas kantor di tiap kabupaten/kota," katanya.
        
Hal terakhir yang dirinya catat dari orasi ilmiah Megawati Soekarno putri adalah pembangunan yang berwawasan lingkungan untuk masyarakat ke depan. "Karena tidak akan ada artinya ekonomi kalau lingkungan kita hancur," ujar Dedi yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016