Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup menguat 24,28 poin atau 0,34 persen ke posisi 7.088,87. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,96 poin atau 0,12 persen ke posisi 820,43.

"Bursa regional Asia cenderung bergerak melemah. Pasar tampaknya masih waspada terhadap melambatnya pemangkasan suku bunga The Fed serta keputusan Bank Sentral China (PBoC)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.

 

Dijelaskan, melambatnya pemangkasan suku bunga acuan The Fed masih membebani pasar, seiring dengan kekhawatiran terhadap kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump, serta pasar yang tengah menunggu rilis angka penggajian AS.

Data itu diharapkan akan membentuk prospek kebijakan The Fed pada tahun ini, yang mana data penggajian Desember 2024 diproyeksikan menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang moderat tetapi kuat.

Laporan lapangan kerja yang positif akan memperkuat argumen untuk lebih sedikit pemangkasan suku bunga oleh The Fed tahun ini, sejalan dengan risalah FOMC terbaru yang menunjukkan potensi perlambatan dalam pelonggaran kebijakan di tengah kekhawatiran baru terhadap inflasi.

Sebagian kekhawatiran itu terkait dengan kebijakan yang diantisipasi dari Presiden terpilih Donald Trump.

Dari regional, Bank Sentral China (PBoC) mengumumkan pada Jumat bahwa mereka telah menangguhkan pembelian obligasi pemerintah di pasar terbuka karena kekurangan pasokan.

Bank sentral menyatakan bahwa pembelian akan dilanjutkan pada waktu yang tepat berdasarkan kondisi pasar. Keputusan ini muncul di tengah peringatan berulang kali dari PBoC tentang risiko gelembung di pasar obligasi China yang terlalu panas.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) November mencapai 209,7, atau secara tahunan tumbuh sebesar 0,9 persen (yoy), yang menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan bulan Oktober yang tumbuh sebesar 1,5 persen (yoy).


Namun demikian, BI memprediksi bahwa kinerja penjualan eceran akan meningkat pada Desember 2024, yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2024 yang diprakirakan mencapai 220,3, atau tumbuh 1,0 persen (yoy) secara tahunan.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin oleh sektor barang baku sebesar 2,44 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor barang konsumen non primer yang masing- masing menguat sebesar 2,40 persen dan 0,85 persen.

Sementara itu, empat sektor melemah yaitu sektor teknologi paling dalam minus 1,79 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor transportasi & logistik yang masing- masing turun sebesar 0,27 persen dan 0,05 persen.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 940.400 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,63 miliar lembar saham senilai Rp8,75 triliun. Sebanyak 330 saham naik 265 saham menurun, dan 357 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 414,69 poin atau 1,05 persen ke level 39.190,40, indeks Shanghai melemah 42,87 poin atau 1,33 persen ke posisi 3.168,52, indeks Kuala Lumpur menguat 1,60 poin atau 0,10 persen ke posisi 1.602,41, dan indeks Straits Times melemah 60,74 poin atau 1,57 persen ke 3.801,86.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG akhir pekan ditutup menguat di tengah pelemahan bursa kawasan

Pewarta: Muhammad Heriyanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2025