Antarajabar.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan PT Kereta Api Indonesia akan menjadi operator tunggal "Light Rail Transit" sesuai arahan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
       
"Penugasan LRT Jabodetabek itu, Presiden menghendaki untuk ditugaskan kepada PT KAI, jadi tidak usah dilelang karena akan memakan waktu panjang," kata Menhub seusai rapat koordinasi membahas LRT di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu.
       
Ikut hadir dalam rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
       
Menhub memastikan proyek infrastruktur yang dibiayai oleh APBN ini akan berjalan sesuai rencana, meskipun masih ada beberapa hal teknis lainnya yang masih dalam pembicaraan maupun kajian lebih lanjut.
       
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menambahkan beberapa hal yang masih dalam pembicaraan antara lain terkait pembayaran dana APBN kepada kontraktor, masalah trase yang berdekatan dengan proyek kereta cepat serta analisis dampak lingkungan dan tata ruang wilayah.
       
"Untuk tata ruang harus ada revisi dari Perpres 54 tahun 2008 tentang Jabodetabek-Puncur agar saat pembangunan tidak melanggar aturan, karena itu menyangkut masyarakat sekitar," katanya.
       
Ia mengharapkan proyek LRT yang akan menghubungkan antara Jakarta dengan Bogor ini akan beroperasi secara maksimal pada 2018, menjelang penyelenggaraan even olahraga empat tahunan Asian Games.
       
"Mudah-mudahan tidak ada hambatan, termasuk juga masalah trase yang tumpang tindih (dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung). Ini leading sectornya menteri perhubungan," kata Deddy.
       
Pemerintah berencana untuk membangun LRT atau kereta api ringan yang terdiri atas dua koridor awal, yaitu Cibubur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 24,2 kilometer dan rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas sepanjang 17,9 km.
       
Pengerjaan LRT yang menghabiskan dana Rp23,8 triliun dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun ini dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo dan PT Adhi Karya serta terdiri dari dua tahap dengan total panjang 83,6 kilometer.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016