Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar, Imam Akbar Ahmed Al-Tayeb, di Mashiaket Al-Azhar, Kairo, Rabu, guna mempererat hubungan keagamaan dan memperkuat kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Mesir.
Tiba di Mashiaket Al-Azhar, Presiden Prabowo disambut dengan hangat oleh Grand Syekh Al-Tayeb. Grand Syekh Al-Tayeb turut memperkenalkan sejumlah ulama terkemuka Mesir yang hadir untuk menyambut Presiden Prabowo.
Kehadiran Presiden Prabowo di institusi keagamaan tersebut menjadi simbol hubungan erat yang telah terjalin lama antara Indonesia dan Al-Azhar.
Setelah sesi penyambutan, Presiden Prabowo dan Grand Syekh Al-Tayeb melanjutkan pertemuan dan diskusi di Ruang Kerja Grand Syekh.
Pertemuan tersebut diyakini akan semakin mempertegas hubungan historis antara Indonesia dan Al-Azhar, yang telah menjadi rumah pendidikan bagi belasan ribu mahasiswa Indonesia selama beberapa dekade.
Pertemuan tersebut juga bukanlah yang pertama bagi kedua tokoh. Sebelumnya, Grand Syekh Al-Tayeb telah bertemu dengan Presiden Prabowo saat kunjungannya ke Indonesia pada Juli lalu.
Kunjungan ini tidak hanya memperkuat hubungan Indonesia dan Mesir, tetapi juga menggarisbawahi peran sentral kedua negara dalam mempromosikan perdamaian dan harmoni antarumat beragama di dunia.
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan tersebut adalah Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Lutfi Rauf.
Bertemu mahasiswa di Kairo
Presiden RI Prabowo Subianto membagikan isi pertemuannya dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi kepada ratusan mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu.
Dalam hari yang sama setelah bertemu El-Sisi, Prabowo lanjut bertemu dengan ratusan mahasiswa Indonesia yang berkumpul di Gedung Al-Azhar Conference Center, Kairo, pada Rabu waktu setempat.
“Saya dengan Presiden El-Sisi, kemudian dengan menteri-menteri beliau dan delegasi saya, kami telah menyepakati beberapa hal-hal penting yang intinya kami ingin meningkatkan dan mempererat hubungan Indonesia dan Mesir,” kata Presiden RI.
Presiden kemudian menilai pertemuannya dengan El-Sisi berlangsung intens dan keduanya membahas berbagai isu dengan cukup mendalam.
Di hadapan para mahasiswa Indonesia, Prabowo juga menekankan dirinya dan El-Sisi menyadari hubungan erat dua negara terjalin sejak lama, bahkan sejak masa-masa awal kemerdekaan Indonesia.
“Mesir memiliki tempat yang khusus di hati kita, tempat bersejarah, karena Mesir merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Prabowo.
Berawal dari pengakuan Mesir, Prabowo melanjutkan, Indonesia kemudian diakui kemerdekaannya oleh negara-negara lain di dunia.
Dalam perjalanannya sebagai negara merdeka, Indonesia dan Mesir juga sama-sama menjadi pelopor Gerakan Non Blok. Presiden Ke-1 RI Soekarno dan Presiden Ke-2 Mesir Gamal Abdel Nasser Hussein bersama pimpinan negara lainnya menjadi penggerak terwujudnya barisan negara-negara yang tak memihak Blok Barat atau Blok Timur.
“(Gerakan Non Blok) berada di tengah menghormati semua negara, semua bangsa, semua ras. Itulah pendirian pemimpin-pemimpin kita waktu itu, dan itulah tradisi yang hendak kita teruskan. Tradisi bangsa Indonesia,” kata Presiden Prabowo dalam pidatonya di Universitas Al-Azhar.
Jalan tengah yang tak memihak itu, menurut Presiden, berarti Indonesia tak terlibat dalam pakta-pakta militer, Indonesia pun selalu mengedepankan perdamaian, kolaborasi, dan kerja sama.
“Itu sikap yang saya canangkan, dan itu yang saya jalankan, tidak hanya dalam politik luar negeri, tetapi juga dalam politik dalam negeri,” kata Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyampaikan kepada para mahasiswa tantangan dunia ke depan tak semakin mudah, mengingat adanya eskalasi konflik di beberapa kawasan, termasuk di Timur Tengah.
“Tidak hanya di Palestina, di Tepi Barat, di Gaza, di Lebanon, sekarang di Suriah, tetapi juga di Libya, Sudan, Yaman. Saudara-saudara marilah kita selalu waspada. Kalau kita tidak rukun, tidak bersatu, kalau pemimpin-pemimpin kita tidak arif, tidak bijaksana, ujungnya adalah perpecahan, dan apabila pecah, apabila tidak ada kesatuan, yang ada adalah kelemahan,” kata Presiden Prabowo.
Jika negara lemah, Presiden melanjutkan, negara tak dapat melindungi dan menjaga keselamatan rakyatnya.
“Saya kira ini pelajaran yang sangat penting bagi kita. Saudara-saudara para mahasiswa-mahasiswi, belajarlah dengan tekun, belajarlah dengan baik. Jadilah wakil-wakil Indonesia dengan baik,” kata Presiden Prabowo kepada para mahasiswa.
Kegiatan Prabowo bertemu mahasiswa Indonesia di Al-Azhar merupakan rangkaian dari lawatan luar negerinya di Mesir pada 17–19 Desember 2024. Presiden mengawali kegiatannya di Mesir pada hari kedua dia tiba di Kairo dengan menemui Presiden El-Sisi.
Dua pemimpin itu menjajaki berbagai peluang kerja sama, termasuk di sektor ekonomi, pertahanan, pendidikan, kemudian olahraga dan kebudayaan. Prabowo dan El Sisi, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan bersama mereka, juga sepakat untuk segera membentuk perjanjian kerja sama pertahanan (DCA).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo temui Grand Syek Al-Azhar pererat agama-kerja sama pendidikan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2024