Antarajabar.com - KONI Jawa Barat menggandeng Universitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) Kota Cimahi untuk merekrut petugas masseur atau ahli urut tulang maupun urat guna mendukung persiapan atlet Jawa Barat menjelang PON XIX/2016.
       
"KONI dan Unjani telah melakukan MoU terkait perekrutan petugas masseur. Kehadiran ahli tulang dan otot itu sangat penting untuk menjaga kebugaran para atlet," kata Ketua KONI Jawa Barat Ahmad Saefudin di Bandung, Kamis.
        
Ia menyebutkan, alasan menggandeng Unjani karena perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Kedokteran itu memililik klinik dan rumah sakit yang dilengkapi dengan petugas masseur.
        
Menurut Ahmad, ada sedikitnya 700 maseur yang terdaftar dan terkoordinasikan oleh rumah sakit Unjani tersebut. Mereka memiliki keahlian yang telah tersertifikasi.
        
"Jumlah petugas masseur yang dibutuhkan kita sesuaikan, kita sesuaikan dengan kebutuhan di Pelatda dan disesuaikan dengan keahlian masing-masing," katanya.
        
Peran masseur, kata dia nantinya akan dioptimalkan untuk menjaga kebugaran otot atlet agar tidak terjadi kelelahan otot atau cedera dalam latihan.
        
"Dengan ada masseur yang ahli, maka cedera tulang atau otot para atlet bisa diatasi secepatnya," katanya.
         
Beberapa waktu lalu, sejumlah cabang olahraga masih belum memiliki tim maseur di Pelatda. Jumlah maseur yang ada masih sangat terbatas dan perlu ditambah.
         
"Kita siapkan secepatnya masseur, teknisnya kita siapkan secara efektif dan bisa mencover seluruh atlet," kata Ahmad Saefudin.
         
Lebih lanjut, Ketua KONI Jabar juga menyebutkan penanganan kesehatan atlet juga menjadi prioritas sehingga kesehatan atlet tetap terjaga.
         
"Tim kesehatan di tiap cabang harus cepat melakukan penanganan, termasuk menangan atlet yang cedera," katanya.
        
Pelatih, manajer dan tim pendamping yang telah dibentuk KONI Jabar harus bisa mengambil solusi cepat dalam menangani kondisi atlet, salah satunya menangani masalah dan kendala yang dihadapi oleh atlet.
        
"Alur komunikasi dan koordinasi lebih efektif lagi dengan adanya tim pendamping," kata Ahmad Saefudin menambahkan.

Pewarta: Syarif

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2016